Artikel Kesehatan: Mencegah Kanker Serviks

0
471 views
Mencerimati 10 gejala klinis kanker serviks. (Ist)

SETIAP tahun, lebih dari 300 ribu perempuan meninggal karena kanker serviks atau leher rahim. Lebih dari setengah juta perempuan secara global didiagnosis kanker tersebut, yang artinya setiap menit, seorang perempuan didiagnosis menderita kanker serviks.

Apa yang sebaiknya disadari?

Sembilan dari 10 perempuan yang meninggal karena kanker serviks tinggal di negara miskin. Hal ini berarti sebagian besar perempuan yang paling rentan di bumi kita ini, mengalami penderitaan yang tidak perlu (dying unnecessarily), sehingga ini tidak adil. Meningkatnya kematian perempuan akibat kanker serviks, terbukti merusak prestasi bidang kesehatan ibu dan anak.

Perbedaan luaran klinis saat ini, terutama dalam kemampuan bertahan hidup dari kanker serviks, bervariasi antara 33-77%, sehingga tidak dapat diterima dan seharusnya segera diminimalkan.

Pengobatan dini

Kanker serviks adalah salah satu bentuk kanker yang sebenarnya paling dapat dicegah dan disembuhkan, asalkan terdeteksi secara dini dan dikelola secara efektif. Terjadinya kasus baru dapat dikurangi dengan dua cara, yaitu vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dan skrining serviks, yang dilanjutkan dengan mengikuti pengobatan untuk mencegah terjadi perubahan awal (lesi pra kanker), sebelum kanker serviks benar-benar terjadi.

Saat ini, sebagian besar perempuan dengan kanker serviks didiagnosis pada stadium lanjut, di mana peluang untuk penyembuhannya kecil. Hal ini diperparah oleh kurangnya akses kepada layanan medis yang menyelamatkan jiwa, dalam sistem kesehatan nasional.

WHO merekomendasikan bahwa semua anak perempuan secara global divaksinasi HPV dan bahwa setiap perempuan di atas 30 tahun harus diperiksa dan diberikan perawatan untuk kelainan atau lesi pra-kanker pada serviks. Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan teknologi dan strategi inovatif dalam meningkatkan akses ke diagnosis dan pengobatan kanker serviks invasif pada tahap awal. Selain itu, juga perlu dipastikan adanya ketersediaan perawatan paliatif untuk penderita yang membutuhkannya.

Semua layanan tersebut harus menyatu dalam sistem kesehatan nasional setiap negara, yang ditujukan untuk memberikan cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Couverage (UHC). Negara-negara berpenghasilan tinggi telah menunjukkan bahwa hal tersebut adalah mungkin dan dapat dicontoh, sehingga sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencapai eliminasi global (now is the time for global elimination).

Pada Mei 2018, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus membuat seruan global untuk bertindak terhadap penghapusan kanker serviks. Seruan ini termasuk dalam target Umum WHO (General Programme of Work), yaitu 1 miliar orang mendapat manfaat dari UHC, 1 miliar orang terlindungi dari keadaan darurat kesehatan, dan 1 miliar orang menikmati derajad kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik.

Diperlukan komitmen politik, obat dan alat kesehatan untuk mencapai penghapusan global kanker serviks. Beberapa negara dan badan-badan PBB telah bergabung di dalam koalisi Pencegahan dan Kontrol Kanker Serviks (UN Joint Global Programme on Cervical Cancer Prevention and Control).

Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksinasi HPV, uji saring rutin, dan pengobatan lesi pra kanker. Kanker serviks dapat disembuhkan dengan diagnosis dini dan pengobatan kanker stadium dini yang tepat waktu, karena kanker itu memiliki potensi tinggi untuk disembuhkan.

Selain itu, perawatan paliatif sangat penting, dengan manajemen atas gejala klinis, sosial, dan kebutuhan spiritual, untuk semua perempuan dengan kanker serviks dan keluarga mereka sangat penting. Hampir 90% perempuan yang meninggal karena kanker serviks, terbukti memiliki akses yang buruk untuk pencegahan, skrining dan pengobatan, sehinnga kita seharusnya menentang ketidaksetaraan ini.

Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dapat menyebabkan kanker serviks, yang merupakan kanker paling umum keempat pada perempuan, dengan perkiraan 266.000 kematian dan 528.000 kasus baru pada 2012. Sebagian besar (sekitar 85%) dari beban global terjadi di negara yang kurang berkembang, di mana kejadian itu menyumbang hampir 12% dari semua kanker pada perempuan.

Meskipun sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala, infeksi HPV pada alat genital yang menetap atau persisten dapat menyebabkan kanker serviks pada perempuan. Hampir semua kasus kanker serviks (99%) terkait dengan infeksi genital dengan HPV, dan infeksi virus ini adalah infeksi paling umum pada saluran reproduksi. HPV juga dapat menyebabkan penyakit lain, yaitu kanker anogenital, kanker kepala dan leher, dan kutil kelamin pada pria dan perempuan. Infeksi HPV ditularkan melalui kontak seksual.

Artikel Kesehatan: Kanker Darah pada Anak

Tiga vaksin HPV sekarang sudah dipasarkan di banyak negara di seluruh dunia, yaitu vaksin bivalen, quadrivalent, dan nonavalent. Ketiga vaksin ini sangat manjur dalam mencegah infeksi dengan virus tipe 16 dan 18, yang secara bersama-sama bertanggung jawab atas sekitar 70% kasus kanker serviks secara global. Vaksin ini juga sangat manjur dalam mencegah lesi serviks pra-kanker yang disebabkan oleh jenis virus ini.

Vaksin kuadrivalen juga sangat manjur dalam mencegah kutil anogenital, penyakit genital umum yang hampir selalu disebabkan oleh infeksi HPV tipe 6 dan 11. Nonavalent memberikan perlindungan tambahan terhadap HPV tipe 31, 33, 45, 52, dan 58. Data dari uji klinis dan pengawasan awal pasca pemasaran yang dilakukan di beberapa benua, menunjukkan bahwa ketiga vaksin aman.

Kelompok sasaran utama di sebagian besar negara yang direkomendasikan mendapatkan vaksinasi HPV adalah gadis remaja, berusia 9-14 tahun. Untuk ketiga vaksin, jadwal vaksinasi tergantung pada usia penerima vaksin. Pada anak perempuan sebelum usia 15 tahun direkomendasikan 2 dosis pemberian, yaitu 0 dan 6 bulan.

Namun demikian, jika interval antar dosis lebih pendek dari 5 bulan, maka dosis ketiga harus diberikan setidaknya 6 bulan setelah dosis pertama. Untuk perempuan berusia15 tahun atau lebih, direkomendasikan 3 dosis, dengan jadwal pemberian 0, 2, 6 bulan. Pemberian 3 dosis diperlukan bagi perempuan yang diketahui memiliki sistem imun yang tertekan dan atau terinfeksi HIV.

Upaya pencegahan kanker serviks pada perempuan, harus dimulai sejak periode gadis remaja. Imunisasi HPV menjadi langkah strategis untuk pencegahan kanker serviks pada perempuan yang mematikan.

Sudahkah gadis remaja di sekitar kita diimunisasi?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here