Artikel Kesehatan: Sehat Era Digital

1
489 views
Ilustrasi: gaya hidup dan keseharian anak-anak muda Zaman Now. ((by digital dealers)

KELOMPOK Penasihat Teknis Kesehatan Digital WHO bertemu untuk pertama kalinya pada hari Jumat, 25 Oktober 2019, untuk membahas berbagai topik mulai dari tata kelola data, hingga penggunaan teknologi digital yang etis dan adil. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat mendapat manfaat dari solusi kesehatan digital, yang terbukti handal dan hemat biaya.

Apa yang menarik?

“Semua pemerintah menghadapi tuntutan yang meningkat untuk memberikan layanan kesehatan kepada warganya. Sementara itu, banyak teknologi digital menawarkan solusi untuk membantu memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Namun demikian, semua negara membutuhkan bukti jenis teknologi digital apa yang paling berhasil. Pertemuan tersebut memfokuskan upaya untuk membantu dunia mendapatkan manfaat dari teknologi kesehatan digital, tetapi tetap menjaga risiko penyalahgunaan data kesehatan warga negara dan melindungi kesehatan mereka.

Pertemuan dua hari di kantor pusat WHO di Jenewa telah menghasilkan rencana aksi selama dua tahun ke depan, terutama dalam mendukung transformasi digital global.

Program kerjanya yang pertama adalah mengembangkan kerangka kerja global dengan memvalidasi, mengimplementasikan, dan meningkatkan teknologi kesehatan digital.

Kedua, merekomendasikan penggunaan jenis teknologi digital yang aman dan etis, untuk memperkuat sistem kesehatan nasional dengan meningkatkan kualitas dan cakupan perawatan, juga meningkatkan akses ke informasi kesehatan.

Ketiga, perumusan model advokasi dan kemitraan untuk mempercepat penggunaan perangkat kesehatan digital yang lebih baik.

Terakhir, pendampingan teknis teknologi kesehatan digital, sehingga tidak ada negera yang tertinggal.

Teknologi digital dapat memainkan peran yang kuat dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Tujuan WHO adalah memastikan teknologi kesehatan digital adalah aman dan mampu menjangkau semua orang, di mana saja, dan kapan saja.

Teknologi kesehatan digital dapat membantu memperluas perawatan kesehatan primer, memungkinkan petugas kesehatan untuk memerangi penyakit baru atau penyakit lama yang bangkit kembali, dan memastikan orang dapat memperoleh manfaat dari transformasi kesehatan dari manual menjadi digital.

Namun demikian, yang kita sebut ‘kesehatan digital’ hari ini, sangat mungkin di masa depan hanya dikenal sebagai cara petugas memberikan layanan kesehatan di era digital.

Awal tahun 2019 ini, WHO membentuk Departemen Kesehatan Digital yang menangani teknologi kesehatan digital, berdasarkan Resolusi Majelis Kesehatan Dunia WHA/71A71 tentang kesehatan digital.

Selanjutnya pada Hari Internasional Orang Tua (International Day of Older Persons) Senin, 1 Oktober 2019, Departemen Kesehatan Digital WHO meluncurkan paket alat, termasuk aplikasi digital untuk membantu pekerja kesehatan dan sosial memberikan perawatan yang lebih baik untuk orang tua.

Aplikasi digital interaktif inovatif yang dikenal sebagai ICOPE Handbook App menyediakan panduan praktis untuk mengatasi kondisi prioritas, termasuk keterbatasan mobilitas, malnutrisi, gangguan penglihatan dan pendengaran, penurunan kognitif, gejala depresi serta perawatan dan dukungan sosial pada orang tua.

Seandainya digunakan bersama dengan paket alat dan buku pegangan baru, aplikasi ini akan mempercepat ketrampilan pekerja kesehatan dan sosial, untuk lebih mengatasi beragam kebutuhan kesehatan orang tua.

Sangat penting bahwa layanan untuk orang tua termasuk dalam paket perawatan kesehatan umum, dalam cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Couverage (UHC). Pada saat yang sama perlu ada koordinasi yang baik antara layanan kesehatan dan sosial, dalam memberikan perawatan yang optimal, ketika dibutuhkan.

Hal ini karena populasi dunia menua dengan cepat. Pada tahun 2050, satu dari lima orang akan berusia di atas 60 tahun. Jumlah yang berusia di atas 80 tahun diproyeksikan tiga kali lipat dari 143 juta pada 2019 menjadi 426 juta pada 2050. Pada hal, pada setiap orang kapasitas fisik dan mentalnya akan cenderung menurun dengan bertambahnya usia.

Inovasi teknologi kesehatan digital semacam itu, akan memungkinkan orang lanjut usia atau lansia untuk terus melakukan hal-hal yang berharga dan mencegah mereka dari isolasi sosial dan ketergantungan perawatan.

Dengan demikian intervensi kesehatan oleh orang terdekat dengan tempat tinggal orang lansia, dengan partisipasi aktif dari masyarakat dan orang lansia itu sendiri, dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan mengakui bahwa pembangunan hanya akan dapat dicapai, jika hasilnya dirasakan oleh masyarakat pada segala usia.

Memberdayakan orang lansia, misalnya dengan aplikasi kesehatan digital interaktif inovatif yang dikenal sebagai ‘ICOPE Handbook App,’ memungkinkannya untuk berpartisipasi penuh dalam inklusi sosial untuk derajad kesehatan secara lebih baik.

Aplikasi kesehatan digital adalah salah satu cara untuk mengurangi ketidaksetaraan (inequalities) dalam layanan kesehatan.

Sudahkah kita menggunakannya?

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here