In Memoriam Romo Nico Dumais SJ: Menempa Besi Menjadi Samurai (3)

TIGA pekan lalu, saya tengok Pater di Ruang Ignatius, RS Carolus. “Hai… Gung…!,” sapa beliau. Pater menunjukkan kegembiraan ketika saya datang. “Thank you Gung… thank you…” ucap beliau terbata-bata sambil memegang erat tangan saya. Setelah itu, Pater berusaha batuk supaya bisa mengeluarkan dahak, tetapi setiap kali gagal. Dahinya mengerenyit, tangan kirinya memegang dadanya. “Sakit Gung” … Continue reading In Memoriam Romo Nico Dumais SJ: Menempa Besi Menjadi Samurai (3)