SAYA benar-benar tak pernah menyangka bahwa saya akhirnya tanpa sengaja bisa bertemu dengan Pipit Prahoro.
Ia adalah adik kelas semasa dulu kami bersekolah di Seminari Menengah Stella Maris, Bogor.
Kami sebenarnya sama-sama lupa, karena sudah 28 tahun kami tidak pernah saling jumpa. Terakhir kali kami bisa bertemu terjadi di tahun 1990. Ketika itu, saya telah selesai studi di Seminari Stella Maris Bogor dan kemudian meninggalkan Seminari Menengah dan masuk ke jenjang pendidikan tinggi di Seminari Tinggi.
Nama masih diingat
Sejak saat itu, kami tidak pernah bertemu lagi. Namun, syukur kepada Allah, walaupun kami tak pernah bertemu selama 28 tahun terakhir ini, ternyata nama saya masih diingat oleh Pipit.
Ketika saya jabat tangan dan menyebut nama, teman saya ini langsung ingat, walaupun wajah telah berubah. Kami berdua tentu saja semakin tua tentunya.
Namun, apes di pihak saya.
Saya benar-benar lupa siapa dia. Lalu, kami mencoba mengingat-ingat kejadian-kejadian masa lalu, ketika kami berdua masih di Seminari Stella Maris Bogor.
Akhirnya sedikit demi sedikit saya ingat tentang teman ini, seorang adik kelas di tahun 1989-1990 dan betul adik kelas saya di Seminari Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor itu bernama Pipit.
Komsos Keuskupan Banjarmasin: Mari Menjadi Misionaris Online (1)