Kongregasi Suster Fransiskanes Sambas (KFS) Punya Dua Regio: Kalbar dan Flores (2)

0
1,709 views
Tiga Novis baru Kongregasi Suster Fransiskanes Sambas (KFS). Dua datang dari wilayah Kalbar dan satu dari wilayah NTT. (Sr. Priska KFS)

PANGGILAN hidup religius dengan menjadi suster biarawati tetap jalan dan masih berkembang di Kalimantan, utamanya di Provinsi Kalbar, dan di NTT yakni Timor dan Flores. Jumlah besar untuk meniti panggilan religius menjadi suster juga dialami oleh Kongregasi Suster Fransiskanes Sambas atau KFS.

Kini, KFS malah sudah memiliki dua regio yakni KFS Regio Kalbar dan KFS Regio Flores.

Jumlah anggota Suster KFS dari kedua Regio dan yang sudah berkaul adalah 185 orang.

Dalam prosesi penerimaan tiga Novis baru di hari Sabtu (7/12/19) kemarin, dua Novis baru itu datang dari wilayah Kalbar dan satunya dari wilayah NTT.

Empat suster yunior yang di hari Sabtu kemarin telah mengucapkan pembaruan kaul-kaul religiusnya itu juga datang dari kawasan Kalbar sebanyak dua orang. Dua suster muda lainnya datang dari kawasan NTT.

Kisah panggilan religius

Bersama sejumlah suster medior lainnya, tanggal 15 Agustus 2019 lalu, Sr. Priska KFS boleh merayakan pesta perak 25 tahun hidup membiara sebagai suster biarawati KFS di Kota Sambas. Prosesi perayaan 25 tahun hidup membiara terjadi di hadapan Pemimpin Umum Kongregasi KFS Sr. Elisa KFS dan disaksikan Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus.

Ia mengucapkan kaul pertama bersama 13 kolega suster KFS lainnya tanggal 6 Agustus 1994 di hadapan PU Kongregasi KFS waktu itu, yakni Sr. Sylvia KFS.

Kaul kekal terjadi di Sambas tanggal 29 Agustus 2002 di hadapan Bapak Uskup Keuskupan Agung Pontianak waktu itu, yakni Mgr. Hieronimus Bumbun OFMCap.

Misionaris domestik di Paroki Atsji, Keuskupan Agats

Kalau mau dibilang “berani” dan “monumental”, maka pada tahun 2015 Kongregasi KFS –dengan promotor KBKK Indonesia– memulai karya baru di wilayah terpencil di Keuskupan Agats, Papua.

Wilayah terpencil itu adalah Paroki Atsji yang berjarak tempuh lima jam perjalanan dari Kota Asmat –pusat kota Keuskupan Agats dan Kabupaten Asmat– dengan speedboat.

Karya baru yang ditangani KFS di Atsj adalah layanan kesehatan dan pendidikan berasrama.

Dua suster muda KFS yang mengawali karya baru monumental di Keuskupan Agats adalah Sr. Priska KSF dengan layanan kesehatan sebagai bidan. Sedangkan Sr. Lydia KFS menangani karya pendidikan berasrama sebagai guru dan pembina asrama.

Kedua suster muda berprofesi bidan-perawat dan guru ini mulai bertugas di Paroki Atsj sejak tanggal 7 Desember 2013 hingga awal 2017. Dua hari sebelumnya, Sr. Priska KFS dan Sr. Lydia KFS tiba mendarat di Asmat; tepatnya di Keuskupan Agats dan diterima baik oleh Bapak Uskup Keuskupan Agats Mgr. Aloysius Murwito OFM.

“Kami terbang dari Pontianak, lalu ke Jakarta dan berikutnya dari Jakarta menuju Timika dan Bandara Ewer lalu kemudian sampai di Asmat, Keuskupan Agats. Kami berdua diantar oleh KBKK yakni dr. Irene Setiadi, Ibu Peggy, Ibu Lucy, dan Pemimpin Umum Sr. Sylvia KFS dan Sr. Roberta KFS,” ungkapnya Sr. Priska KFS.

“Penerus karya kami berdua di Paroki Atsj sekarang ini adalah Sr. Klemensia KFS dan Sr. Marcella KFS,” tutur Sr.Priska KFS, kini bidan di Klinik St. Elisabeth di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalbar.

Sr. Priska KFS adalah puteri daerah kelahiran Penfui di Kupang, NTT. “Namun kemudian saya besar di Lombok dan kini resmi masuk KFS Regio Kalbar,” paparnya.

Sesawi.Net dan AsiaNews.it telah mengunjungi kawasan Atsji bersama KBKK Indonesia dan Bapak Uskup Keuskupan Agats Mgr. Aloysius Murwito OFM di bulan Juni 2013.

Peristiwa sukacita KFS

Berikut ini rekaman peristiwa sukacita yang dialami para suster KFS di Kota Sambas pada hari Sabtu tanggal 7 Desember 2019 kemarin.

Inilah hari ketika Kongregasi Suster KFS menyaksikan peristiwa penerimaan masuk delapan remaja menjadi Postulan, tiga orang menjadi Novis baru, dan empat suster muda KFS boleh mengucapkan pembaruan kaul-kaul religiusnya.

Delapan Postulan baru bergabung masuk dalam Kongregasi KFS di Sambas, 7 Desember 2019. (Sr. Priska KFS)
Mengucap janji di hadapan Tuhan melalui Gereja-Nya melalui seremoni pengucapakan profesi pertama. (Sr. Priska KFS)
Foto kenangan lama ketika Sr. Priska KFS (paling kanan) memulai hidup baru sebagai Postulan KFS. (Dok. KFS)
Empat suster yunior KFS yang mengucapkan pembaruan kaul-kaul religiusnya. (Sr. Priska)
Para suster KFS yang bersukacita pada hari Sabtu tanggal 7 Desember 2019: Pemimpin Umum KFS dan Anggota Dewan, delapan Postulan baru, tiga Novis baru, dan empat suster yunior KFS perbarui kaulnya. (Sr. Priska KFS)

http://www.sesawi.net/kabar-baik-dari-sambas-kalbar-8-postulan-3-novis-5-profesi-pertama-dan-4-pembaruan-kaul/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here