Matius 25:31-46
KISAH Hakim Bao Zheng (999-1062) menjadi legenda para pahlawan keadilan. Hakim Bao mengadili dengan bijaksana. Banyak perkara sulit dapat diadili dengan piawai, cakap dan bijak.
Ia memutus perkara dengan berpihak pada rasa keadilan. Banyak masyarakat kecil ditolong oleh Hakim Bao.
Keadilan dijunjung tinggi. Ia tidak pilih kasih. Ia tidak mau menerima suap dan tidak tunduk pada kekuasaan.
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang pengadilan terakhir. Yesus adalah hakim yang adil. Ia akan mengadili semua orang di akherat nanti.
Perbuatan yang baik akan menentukan nasib kita. perbuatan baik itu seperti memberi makan orang lapar, memberi minum orang haus, memberi tumpangan kepada orang asing, memberi pakaian kepada orang telanjang, mengunjungi orang sakit dan mereka yang dipenjara.
Perbuatan baik itu adalah memberi.
Memberi kepada siapa? Kepada salah seorang saudaraKu yang paling hina ini. Tuhan mengejawantah dalam diri orang yang paling hina.
Tuhan memposisikan dirinya sebagai saudara orang hina. Di dalam diri mereka yang hina itu Tuhan menampakkan diriNya.
- Di Kidul Loji ada gerakan Ragi Suci yakni memberi makan orang-orang di pinggir jalan sepanjang Titik Nol, Malioboro, alun-alun dan sekitarnya.
- Di Karangpanas juga ada lingkungan membuat gerakan Berkat Sejati.
- Begitu juga di Rumah Kasih Santo Fransiskus Assisi di Gedangan. Mereka berbagi dengan orang-orang miskin dan lansia.
- Dengan caranya sendiri, Sanggar Seni Notoyudan memberi pelatihan gratis kepada anak-anak yang ingin bermain musik. Perbuatan baik itu adalah memberi.
Bagaimana caranya memberi?
Tanpa pamrih dan tidak mencari sensasi. Orang-orang itu bertanya kepada Tuhan, “Bilamanakah kami melihat Engkau lapar, haus, sakit, telanjang atau dalam penjara?”
Mereka tidak sadar ketika memberi kepada orang miskin adalah memberi kepada Tuhan sendiri. Orang tidak sadar dan tidak tahu bahwa perbuatan baik kepada orang yang paling hina itu, juga dilakukan untuk Tuhan.
Yesus mengajari kita, “Jika kamu memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu.”
Jangan dipamerkan demi mendapat pujian atau sorotan. Perbuatan baik itu dilakukan dengan diam-diam, bukan untuk sensasi dan pujian banyak orang. Marilah kita mulai berbagi, memberi.
Memberi itu tidak harus menunggu kita kaya secara materi. Memberi ide, usul, gagasan. Memberi senyuman, sapaan, salam. Memberi selamat, dukungan, hadir. Ada banyak hal kita bisa memberi.
Perlu diundang ahlinya para ahli
Bagaimana mengatasi rindu di hati
Marilah kita berani mulai memberi
Tanpa harus diketahui oleh si tangan kiri
Cawas, Taman bunga merah kuning