SEORANG juragan ingin memberi apresiasi kepada karyawannya. Ada tiga orang yang dipanggil karena jasanya. Mereka disuruh memilih ada barang-barang di atas meja. Kitab dan amplop.
Seorang ibu menghadap. Sang juragan menyuruh ibu itu memilih. Dengan terus terang ibu itu berkata, “Tuan, saya tidak munafik. Saya butuh Tuhan yang bersabda dalam Kitab Suci. Tapi anak saya sedang sakit. Saya butuh uang. Saya memilih amplop ini”.
Amplop dibuka. Ada uang lima juta di dalamnya.
Kemudian datang seorang bapak. Hal yang sama ditawarkan kepadanya.
Ia berkata, “Anak saya harus membayar uang kuliah, saya memilih amplop yang tuan berikan. Maaf Kitab Suci ini tidak saya pilih”.
Datanglah karyawan ketiga. Seorang yang sederhana, Ia mengambil Kitab Suci dan berkata, “Sabda Tuhan ini lebih menentramkan hidup saya. Terimakasih tuan telah memberi Kitab Suci yang tidak mampu saya membelinya”.
Juragan itu berkata, “Karena engkau memilih Kitab Suci, Sabda Kehidupan, bukalah ada selembar kertas berharga di dalamnya! Orang itu membuka Kitab Suci dan didapatinya selembar cek seharga Rp 500 juta.
Setan menggoda kita sesuai apa yang kita perlukan saat ini. Setan tahu apa kebutuhan kita. Yesus yang sedang berpuasa merasa lapar.
Setan menggoda Yesus untuk mengubah batu menjadi roti. Tak mempan.
Lalu setan menawarkan kemuliaan dunia dengan segala kenikmatannya. Kekuasaan bisa menjadi godaan yang menggiurkan. Yesus tetap keukeh tak tergoyahkan.
Setan masih belum mundur. Harga diri. Ya, manusia harus disuguhi sesuatu yang menyentuh harga dirinya. Dibawalah Yesus ke atas bubungan Bait Allah. Jatuh dari atas bait suci adalah prestise yang tak pernah ada sebelumnya.
Tunjukkalah dirimu, jika Engkau adalah Anak Allah. Melaksanakan kehendak Allah adalah visi hidupNya. Maka Yesus menggertak setan dengan berkata, “Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”
Kadang kita jatuh dalam godaan setan karena hanya memikirkan kebutuhan sendiri. Tidak memikirkan apa kehendak Allah. Kita memilih yang seolah-olah kita butuhkan dengan seribu satu alasan yang logis, realistis dan pragmatis.
Dalam hidup ini kita punya dua pilihan. Kehendak Allah atau kebutuhan duniawi. Memilih kehendak Allah menuju keselamatan. Memilih hal duniawi menuju kematian.
Masa Prapaskah adalah masa memilih.
Setan menawarkan pilihan-pilihan yang seolah merupakan kebutuhan kita. Yesus memilih melaksanakan kehendak Allah. Ia berhasil melewati masa puasa 40 hari. Setan mundur dan mencari waktu yang baik.
Setan menunggu saat kita lemah. Setan mencari waktu yang tepat menjatuhkan kita. Tetaplah waspada.
Tegal berslogan kota bahari. Sleman kota bermotto Sembada.
Waspadalah dan slalu berhat-hati. Godaan setan mengintip di depan mata.
Berkah Dalem,