Spiritualitas Ignasian: “Roh Tuhan Ada Padaku”, Buku tentang Pembedaan Roh bagi Pemula (1)

0
1,406 views
Buku "Roh Tuhan Ada Padaku" untuk pedoman Pembedaan Roh by Cafe Puna.

SEGALA sesuatu yang bertumbuh di dunia ini, pastilah membutuhkan waktu. Demikian juga pertumbuhan kecakapan pribadi dalam pembedaan Roh.

Tentu, selalu tidak tertutup kemungkinan bahwa pembedaan Roh yang instan itu bisa saja terjadi. Yakni, berupa pemberian atau kharisma dari Roh.

Namun, pada umumnya diperoleh dari bentuk kedua, yakni dengan penerapan pedoman-pedoman pembedaan Roh.

Pembedaan Roh yang khas Ignasian

Pembedaan Roh merupakan salah satu inti dari spiritualitas Ignasian yang dikenalkan oleh St. Ignasius Loyola dalam Latihan Rohani. Ini merupakan warisan khas “milik” Ordo Serikat Yesus atau para Jesuit.

Secara singkat, Pembedaan Roh yang biasa disebut dengan istilah Latin discretio spirituum adalah strategi untuk mengetahui apa kehendak Tuhan dalam suatu situasi yang dialami seseorang. Yakni, dengan cara memilahnya dengan apa yang bukan menjadi kehendak-Nya.

Muaranya adalah ke pemilihan tindakan atau pengambilan keputusan yang tepat.

Bagi segenap orang beriman, langkah discretio spirituum dengan hasil baik dan positif itu disebut sebagai keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Maka, kalau bisa melakukan pembedaan Roh, kemampuan ini jelas merupakan sesuatu yang super wow.

Semua orang –senang atau pun sebel, juga semangat atau pun senewen– akan selalu dihadapkan dengan pilihan-pilihan tindakan atau keputusan yang perlu dipilih, sejak –dengan meminjam istilah Agatha Christie– sel-sel kelabu otaknya mulai berfungsi sampai masa afkir sel tersebut.

Kecuali anda punya kemampuan seperti Dr. Strange yang bisa melihat akhir dari setiap pilihan, maka saya kira anda butuh panduan untuk berproses melakukan Pembedaan Roh.

Pembedaan Roh sebagai warisan rohani khas St. Ignatius de Loyola. (Ist)

Tiga buku

Salah satu referensi telah ditawarkan oleh para Frater Skolastik Jesuit dari Unit Residensial Pulo Nangka yang di bulan Mei 2019 lalu meluncurkan tiga buku saku tentang khasanah Spiritualitas Ignasian.

Tulisan-tulisan tersebut dibuat mereka pada saat masih sebagai frater untuk mengisi kegiatan Café Puna yakni rangkaian seminar Spiritualitas Ignasian bagi Umat Lingkungan Pulo Nangka.

Para frater tersebut mendapat tugas menyadur buku-buku spiritualitas Ignatian karya Pastor Timothy Gallagher OMV.

Upaya para Jesuit muda tersebut – semuanya masih menempuh kuliah di STF Driyarkara waktu itu – patut diberi acungan dupol alias dua jempol. Buku-buku yang dihasilkan tidak sekedar dialihbahasakan dengan baik, tetapi sekaligus disadur dengan contoh yang relevan dan tambahan referensi.

Pedoman untuk Pembedaan Roh

Buku pedoman Pembedaan Roh pertama diberi judul Roh Tuhan Ada Padaku, Pedoman Pembedaan Roh Minggu Pertama dalam Latihan Rohani Santo Ignasius Loyola.

Pedoman pertama dimaksudkan untuk mendukung orang dalam pilihannya, yaitu mengikuti bimbingan Roh baik.

Romo Leo Agung Sardi SJ yang mendalami Spiritualitas Ignasian menjelaskan, pedoman pertama lebih bermanfaat bagi orang yang sedang mulai mengolah diri dengan warna pertobatan dan purifikasi.

Tulisan-tulisan dalam buku setebal 237 halaman ini bersumber pada buku karya Pastor Timothy Gallagher OMV berjudul The Discernment of Spirits: An Ignatian Guide for Everyday Living, terbitan tahun 2005.

Gampang dibaca

Alur penulisannya sistematis, diawali dengan pedoman pembedaan Roh. Lalu, teks pedoman pembedaan Roh Minggu Pertama dalam Latihan Rohani St. Ignasius Loyola. Baru kemudian masuk ke penjabaran tiap pedoman yang terdiri dari 14 panduan.

Buku ini sama sekali bukan kajian ilmiah terhadap pedoman Pembedaan Roh yang diuraikan St. Ignasius di dalam Latihan Rohani, tetapi bertujuan simpel dan luhur: memandu pembaca untuk lebih paham maksud pedoman tersebut dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai sebuah buku saku, memang lumayan tebal untuk dimasukkan dalam saku secara harafiah, tetapi Pembedaan Roh atau Diskresi –yakni mampu merasakan gerak batin untuk mengenali arah kepada Tuhan– memang tidak semudah seperti hanya membalik telapak tangan.

Tentu ini tantangan, apalagi di zaman now dimana di (hampir) setiap tangan melekat sebuah gadget.

Inilah zaman model kehidupan sosial yang mengedepankan kecepatan dan kecanggihan; kalau bisa instan dan akan menjadi lebih baik lagi, kalau bisa terjadi ‘mukjizat’.

Harta karun rohani

Pedoman Pembedaan Roh ini ibarat peta harta karun, maka perlu ditelusuri dan dijalankan petunjuknya sebelum mendapat seguci permata di akhir perjalanan.

Tidak seperti buku best seller atau film box office yang lanjutannya kadang tak sebagus awalnya, Pembedaan Roh tidak hanya keren selama retret.

Namun, akan menjadi lebih bagus, ketika hal itu sudah bisa menjadi habitus atau kebiasaan sehari-hari.

Maka, perlu bersedia menyisihkan waktu untuk membaca buku ini dan kemudian mempraktikkannya. Juga, perlu teguhkan minat dan niat.

Ad Maiorem Dei Gloriam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here