Uskup Penahbis Mgr, Agustinus Agus menumpangkan tangan di atas kepala para frater calon Diakon dan para Diakon calon Imam di Gereja St. Yoseph Katedral Pontianak, Sabtu (4/8/18) -- Vincentius Dimas.
BERIKUT ini kami sampaikan paparan visual dalam bentuk album foto yang merekam peristiwa Misa Penerimaan Sakramen Imamat Misa Tahbisan Imam di Gereja St. Yoseph Katedral Pontianak, Sabtu tangga 4 Agustus 2018.
Gereja Katolik mengenal Sakramen Imamat dan itu hanya diberikan kepada mereka yang berstatus Diakon, calon imam yang dianggap layak untuk ditahbiskan sebagai imam.
Tahbisan Diakonat diberikan oleh Uskup Penahbis kepada para frater yang dianggap layak menerima tahbisan diakonat.
Tahbisan Diakonat diberikan beberapa bulan sebelum para Diakon boleh menerima Sakramen Imamat.
Sebelum menjadi imam, maka para frater akan menerima Tahbisan Diakonatnya terlebih dahulu dan baru kemudian Tahbisan Imamat (Sakramen Imamat).
Empat frater calon Diakon (kiri) dan tiga Diakon calon imam.Empat frater calon Diakon bersiap diri menerima tahbisan diakonat.Uskup Penahbis Mgr. Agustinus Agus meminyaki tangan seorang imam tertahbis anyar.Penumpangan tangan oleh Uskup Tertahbis merupakan tanda penerimaan Sakramen Imamat kepada tiga Diakon calon imam. Sementara imam lainnya yang merupakan superior atau rektor rumah pendidikan ikut ambil bagian dalam prosesi tahbisan imamat tersebut. Proses penerimaan Sakramen Imamat itu berlangsung demikian: Uskup Penahbis menumpangkan tangannya terlebih dahulu di atas kepala para Diakon dan baru kemudian para imam boleh mengikuti prosedur yang sama.Uskup membantu pemakaian kasula kepada seorang imam tertahbis anyar.Pemasangan stola oleh Uskup Penahbis.Menelungkup diri sembari memohon rahmat dan berkat Tuhan.
Proses tahbisan.Prosesi penumpangan tangan di atas kepala seorang Diakon –inilah intisari prosesi penerimaan Sakramen Imamat.Tahbisan Diakonat untuk empat orang frater calon diakon.Pemberian stola.
