Tahbisan Imam Diosesan di Jambi: Hendaklah Kamu Murah Hati (2)

0
637 views
Tahbisan Imam Diosesan di Gereja St. Gregorius Agung Jambi: (Ist)

CUACA terasa panas, matahari cukup terik bersinar di langit Kota Jambi. Ratusan kendaraan tampak rapi tertata memadati sebagian besar areal halaman kompleks Gereja Katolik Paroki St. Gregorius Agung Jambi.

Ini merupakan sebuah paroki yang masih relatif ‘muda’, diresmikan menjadi paroki pada Minggu, 3 September 2017 yang lalu oleh Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, uskup Agung Palembang.

Suasana sukacita terasa begitu mengemuka pada Kamis (11/7). Sukacita itu terjadi karena ada perayaan agung Tahbisan Imamat Diakon Antonius Manik menjadi imam diosesan Keuskupan Agung Palembang.

Diakon berdarah Batak Toba yang lahir di Partambatan, 28 Maret 1987 ini adalah putra keempat dari pasangan Morhen Manik dan Juliana Simarmata.

Masa pendidikan sebagai calon imam ia awali dari Kelas Rhetorica B di Seminari Menengah St. Paulus Palembang pada tahun 2008-2010. Usai pendidikan di seminari menengah ia pun memutuskan memilih menjadi calon imam diosesan Keuskupan Agung Palembang.

Perjalanan panggilannya sebagai calon imam diosesan ia awali dengan menjalani masa Tahun Orientasi Rohani di TOR St. Markus Pematangsiantar, Sumatera Utara pada  tahun 2010-2011. Selanjutnya ia menjalani masa pembinaan sebagai calon imam diosesan di Seminari Tinggi St. Petrus (STSP) Pematangsiantar sembari menjalani studi Filsafat pada tahun 2011-2015 di Fakultas Filsafat Unika St. Thomas, Sumatera Utara. Usai studi Filsafat, diakon yang dibaptis di salah satu komunitas gerejawi dan diterima resmi menjadi Katolik saat sudah dewasa ini menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di  Paroki St. Yoseph Palembang pada tahun 2015-2016.

Selanjutnya, pada tahun 2016-2018 calon imam yang berasal dari Stasi Sungai Bahar Unit 9 Paroki St. Gregorius Agung Jambi ini melanjutkan pembinaan di STSP serta studi Teologi di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) St. Yohanes Pematangsiantar.

Setelah proses studi selesai ia pun kembali ke Keuskupan Agung Palembang dan mulai menjalani masa Pendalaman Pastoral (Penpas) pada Juni 2018 di Paroki Sang Penebus Batuputih.

Pada 25 Januari 2019 calon imam yang pernah menjadi koster di Paroki St. Theresia Jambi ini ditahbiskan menjadi Diakon oleh Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, Uskup Agung Palembang dan menjalani masa diakonat di tempat yang sama.

Tampak puluhan imam hadir menjadi konselebran dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Aloysius Sudarso SCJ. Perayaan ini diawali dengan perarakan bersama seluruh petugas dan para imam yang diiringi dengan Tari Tor-Tor dan alunan musik gondang Batak Toba.

Ribuan umat tampak telah memadati bangku-bangku di dalam gedung gereja. Di antara umat yang hadir ada sejumlah biarawan dan biarawati dari beberapa tarekat. Selain itu

Hadir pula Aloma Sarumaha, Direktur Urusan Agama Katolik  mewakili Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI didampingi Drs. Gunawan, Pembimas Katolik Provinsi Jambi.

Hendaknya murah hati

Imam Diosesan Keuskupan Agung Palembang ke-46 yang memiliki motto tahbisan “Hendaklah kamu murah hati seperti Bapamu adalah murah hati (Lukas 6:36)”, ini mendapat tugas untuk melanjutkan pengutusannya di tengah-tengah umat Paroki Sang Penebus Batuputih, Sumatera Selatan.

Usai Perayaan Ekaristi, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah bersama umat yang hadir.

Aneka tarian seperti dari tradisi Tionghoa, Jawa, Batak Toba dan Flores pun tersaji menyemarakkan pesta syukur penuh sukacita bersama imam baru, Romo Antonius Manik. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here