Sebanyak 1.010 personel kepolisian akan diterjunkan untuk melakukan pengamanan selama perayaan Paskah, baik di gereja maupun di beberapa objek penting lainnya di Kota Yogyakarta.
“Selain dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta, personel yang akan diterjunkan untuk melakukan pengamanan juga berasal dari polsekta, dan tambahan personel dari Polda DIY,” kata Kepala Sub Bagian Pengendalian Operasional Polresta Yogyakarta Iptu Legowo Saputro di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, pengamanan di gereja akan mulai dilakukan pada Kamis malam (5/4) saat dilakukan perayaan Jumat Agung dan berakhir pada Minggu malam (7/4).
Di Kota Yogyakarta terdapat 41 gereja, delapan di antaranya adalah gereja besar dengan jumlah jemaah yang cukup banyak, yaitu Gereja Kemetiran, Kotabaru, Ngupasan, Pugeran, Bintaran, Jetis, Sawo Kembar dan Kidul Lodji.
Rata-rata jumlah personel kepolisian yang akan diterjunkan untuk membantu pengamanan di gereja adalah empat orang, namun jumlahnya akan ditambah sesuai kebutuhan jika gerejanya termasuk gereja besar.
Mengenai teror bom yang terjadi di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (3/4), lanjut Legowo, diharapkan tidak mengganggu situasi dan kondisi keamanan di wilayah tersebut dan kepolisian akan tetap menjalankan pola pengamanan sesuai standar yang berlaku.
Pengamanan tersebut di antaranya dilakukan dengan sterilisasi gereja pada Kamis sore (5/4) di beberapa gereja yang ada di Kota Yogyakarta oleh tim gegana.
“Kami berharap, warga yang hendak merayakan Paskah di gereja membawa barang seperlunya dan tidak keberatan jika kepolisian melakukan penggeledahan.
“Ini sebagai bentuk antisipasi. Begitu juga dengan masyarakat, apabila melihat sesuatu yang mencurigakan, bisa segera melaporkannya ke pihak kepolisian,” katanya.
Selain di gereja, kepolisian juga akan melakukan pengamanan di objek vital seperti jalan raya untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas, dan tempat parkir.