HARI Minggu siang tanggal 15 Mei 2022 tadi, Paus Fransiskus resmi menggelar Perayaan Ekaristi guna menandai peristiwa kanonisasi atas diberikannya predikat “Orang Kudus” untuk 10 Santo dan Santa baru.
Kanonisasi ini berlangsung di pelataran Balisika Santo Petrus dan dihadiri tidak kurang dari 5.000-an peziarah dari seluruh dunia.
Peristiwa yang terjadi hari ini menandai kanonisasi pertama sejak yang terakhir terjadi bulan Oktober 2019, ketika John Henry Newman dan empat “Orang Kudus” lainnya diberi predikat Santo dan Santa.
“Kekudusan orang sering kali tidak harus terjadi karena karya besar, melainkan juga karena hal-hal sederhana dalam hidupnya,” demikian kata Paus Fransiskus dalam homilinya.
Kondisi kesehatan Paus sedang tidak lagi prima, karena derita operasi ligamen di bagian lututnya sehingga dalam beberapa hari terakhir ini terpaksa duduk di atas kursi roda. Dalam Perayaan Ekaristi kanonisasi ini, beliau terlihat mampu berdiri selama beberapa menit.
Kanonisasi hari ini dimulai dengan acara pembacaan “keputusan” Tahta Suci mengenai pemberian predikat “Orang Kudus” atas ke-10 Santo dan Santa baru ini. Dibacakan oleh Kardinal Marcello Semerano, Praefect Kongregasi Penentuan Orang Kudus.
Kemudian dilanjutkan dengan doa Litani Orang Kudus.
10 Orang Kudus baru
Nama-nama ke-10 Orang Kudus baru dengan predikat Santo-Santa ini adalah:
- Pastor Titus Brandsma O.Carm, pastor Karmelit dari Negeri Belanda, penulis dan professor teologi yang menolak propaganda Nazi di media Katolik. Ia menjadi korban kekejaman Nazi dan disuntik mati di Kamp Konsentrasi Dachau tahun 1942.
- Lazarus Devasahayam, seorang tokoh awam dari India yang hidup di abad ke-18.
- César de Bus.
- Luigi Maria Palazzolo.
- Giustino Maria Russolillo.
- Charles de Foucauld OCSO, mantan tentara Perancis yang kemudian menjadi rahib Trappist dan kemudian menjadi misionaris dan mati sebagai martir tahun 1916 di Aljazair.
- Marie Rivier.
- Maria Francesca di Gesu Rubatto.
- Maria di Gesù Santocanale.
- Maria Domenica Mantovani.
Sumber: CNA