105 Tahun Yayasan Kanisius, Pesta Meriah di Pendopo Taman Budaya Jawa Tengah

0
1,075 views
Perayaan ekaristi syukur menandai pesta 105 tahun Yayasan Kanisius. (FX Juli Pramana)

PETA jalan 105 tahun Yayasan Kanisius terus ditapaki tanpa henti. Peringatan 105 tahun Yayasan Kanisius memberi peneguhan. Untuk menapaki jalan yang dirintis Santo Petrus Kanisius.

Keteladanan Santo Petrus Kanisius untuk memelihara iman melalui buku Katekismus dan mendidik kaum muda merupakan peta yang terus dijaga Yayasan Kanisius. Untuk mewujudkan visi dan misinya. Melalui iman dan pendidikan tercermin kesetiaan Yayasan Kanisius mendalami lambang:

  • dua buku yang terbuka;
  • di bawah logo kapal layar berbentuk dua ombak;
  • satu buku Kitab Suci;
  • satu buku pengetahuan yang bermakna iman dan pendidikan.
LogoYayasan Kanisius.

Makna logo

  • Lingkaran kuning: Lambang matahari terbit, kebangkitan, kehidupan, kemuliaan baru.
  • Perahu biru: Lambang perjalananpeziarahan insan Kanisius.
  • Kapal: Kanisius senantiasa berlayar di lautan kehidupan yang penuh dengan tantangan. Maka insan Kanisius diharapkan senantiasa menatap ke depan sekaligus sepenuhnya mempercayakan kepada Yang Kuasa.
  • Dua gelombang ombak: Lambang dua buku dibuka berupa Kitab Suci dan Ilmu Pengetahuan. Kitab Suci sebagai Dasar Iman. Sedangkan, Ilmu Pengetahuan merupakan alat untuk memahami dunia yang telah diciptakan Tuhan; terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan senantiasa didasari dengan ilmu pengetahuan. Gelombang sendiri bisa dipandang sebagai tantangan yang bukan untuk ditakuti/dihindari, melainkan ditatap dengan penuh keyakinan.

Warisan bagi kaum muda

Buku Katekismus karya Santo Petrus Kanisius merupakan warisan bagi kaum muda dan umat beriman Katolik. Untuk memulai berkarya berlandaskan iman; kemudian mempraktikkan iman dengan cara-cara yang bisa dilakukan.

Bagi Yayasan Kanisius, itu berarti melaksanakan pelayanan pendidikan dan memberi perhatian kepada yang miskin; mendampingi kaum muda. Santo Petrus Kanisius melakukan kerasulan dengan tujuan menanamkan benih benih iman kepada orang muda.

Mengajarkan iman

Dalam hal menanamkan iman, Petrus Kanisius mengajarkan:

  • Iman mengikuti Syahadat Para Rasul;
  • Harapan mengikuti rumusan Doa Bapa Kami;
  • Cinta mengikuti aturan Sepuluh Perintah Allah, dan sakramen-sakramen.
Santo Petrus Canisius dan buku Katekismus.(Ist)

Tentang keinginan agar bisa “melarikan diri dari kejahatan”, Petrus Kanisius berbicara tentang dosa dan kejahatan.

Tentang kebaikan Petrus Kanisius berbicara tentang kebajikan, perbuatan baik, ucapan bahagia dan nasihat Injil.

Mengunduh keteladanan Santo Petrus Kanisius bisa ditempatkan pada format UAP (Universal Apostolic Preferences).

Santo Petrus Kanisius meletakkan iman sebagai bentuk cara menunjukkan jalan menuju Tuhan. Mengubah kaum muda dengan didikan sebagai bentuk cara mendampingi generasi muda dalam menciptakan masa depan yang penuh harapan.

Memberi perhatian pada kaum miskin, berjalan dengan yang terkucilkan. Melalui kotbah demi kotbahnya di Augsburg yang menginspirasi umat Katolik untuk peduli pada saudara-saudari yang menderita

Preferensi merawat bumi rumah kita bersama diteladankan Santo Petrus Kanisius dengan mengupayakan bonum commune atau kebaikan bersama. Dijalankan sebagai wujud pelayanan integral dari Serikat Jesus.

Doa Syukur menandai peringatan 105 tahun Yayasan Kanisius.

Wujud didikan

Ajakan doa bersama Doa Syukur 105 Tahun Yayasan Kanisius wujud didikan, menunjukkan jalan menuju Tuhan dalam karya pendidikan. Sekaligus sebagai bentuk cara mendampingi generasi muda menciptakan masa depan yang penuh harapan yang diterangi iman.

Bangga menjadi insan Kanisius

Sebagai wujud syukur HUT  ke-105 Yayasan Kanisius, Regio Surakarta bawah koordinasi Yayasan Kanisius Cabang Surakarta, Jumat 20 Oktober 2023, menyelenggarakan Perayaan Ekaristi syukur atas 105 tahun Yayasan Kanisius.

Perayaan dipimpin oleh Vikep Kevikepan Surakarta, Romo Robertus Budiharyana Pr sebagai selebran utama. Konselebran terdiri:

  • Romo Joseph MMT Situmorang SJ, Kepala Yayasan Kanisius Cabang Surakarta.
  • Romo Clemens Budiarto SJ, Kepala Paroki Santo Antonius Purbayan.
  • Romo Maternus Minarta Pr, Kepala Paroki Santo Aloysius Mojosongo.
  • Romo Yohanes Suwarno Sunu Siswoyo Pr, Kepala Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga Palur.
  • Romo Albertus Lilik Kurniawan Pr, Vikaris Paroki Santa Maria Regina Purbowardayan.
Misa konselebrasi menandai ungkapan syukur Yayasan Kanisius Cabang Surakarta atas perjalanan 105 tahun Yayasan Kanisius. (FX Juli Pramana)
Sekitar 2.000-an murid sekolah-sekolah Yayasan Kanisius Regio Surakarta mengikuti acara perayaan ekaristi syukur menandai pesta peringatan 105 tahun Yayasan Kanisius. (FX Juli Pramana)

Perayaan Ekaristi diikuti 1.907 siswa-siswi TK, SD, SMP dan SMK yang berada di Regio Surakarta dengan didampingi 130 orang guru dan karyawan Kanisius. Mereka memadati Pendopo Taman Budaya Jawa Tengah -dulu bernama Taman Budaya Surakarta- tempat dilaksanakannya Perayaan Ekaristi.

Dalam Perayaan Ekaristi, insan Kanisius yang berjumlah lebih dari 2.000 orang bersama-sama mendoakan Doa Syukur 105 Tahun Yayasan Kanisius: Berpadu untuk Kanisius Maju.

Tema perayaan adalah “Aku Bangga Menjadi Anak Kanisius yang Disiplin, Unggul, Peduli, Jujur,dan Merdeka.”

Melayani Tuhan dan kebaikan bersama

Kepala Yayasan Kanisius Cabang Surakarta Romo Joseph MMT Situmorang SJ dalam kata pembuka Perayaan Ekaristi mengajak insan Kanisius berterimakasih.

Juga bersyukur atas penyelenggaraan karya pendidikan Yayasan Kanisius dan memohon rahmat untuk pelayanan Yayasan Kanisius ke depan agar semakin dapat melayani Tuhan dan kebaikan bersama.

Persembahan ekaristi dan tontonan hiburan terjadi dalam gelaran pesta syukur atas 105 tahun Yayasan Kanisius. (FX Juli Pramana)

Memupuk kebanggaan yang dipadukan dalam doa

Sementara itu dalam homilinya,  Vikep Surakarta Romo Robertus Budiharyana mengajak siswa-siswi TK, SD, SMP, SMK, dan guru serta karyawan memiliki rasa bangga pada Kanisius.

“Kebanggaan yang dimiliki menjadi daya dan energi untuk memberikan pelayanan dengan kegembiraan. Kebanggaan yang dipupuk dan dalam Doa Syukur Berpadu untuk Kanisius Maju akan menjadi rahmat untuk pelayanan Yayasan Kanisius ke depan,” ungkap Romo Budiharyana.

Setelah perayaan Ekaristi acara syukur dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng ulang tahun dan pentas seni.

Dirgahayu Yayasan Kanisius.

Penampilan ensemble musik oleh para murid sekolah Yayasan Kanisius Cabang Surakarta. (FX Juli Pramana)
Penampilan tontonan hiburan dari para murid sekolah-sekolah Yayasan Kanisius Cabang Surakarta. (FX Juli Pramana)
Kaum remaja murid-murid sekolah Yayasan Kanisius Cabang Surakarta tidak mau kalah. Mereka juga ikut tampil sajikan tontonan menghibur dalam rangka pesta peringatan 105 tahun Yayasan Kanisius. (FX Juli Pramana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here