PANDEMI Covid -19 telah mengubah semuanya secara drastis. Tidak ada satu pun sisi kehidupan yang tidak terdampak oleh ganasnya pagebluk corona.
Sekolah berlangsung secara daring. Murid dan siswa belajar dari rumah secara virtual.
Selama pandemi tahun 2020 ini, para seminaris yang siswa di kompleks asrama ini masih aman tinggal di asrama. Meskipun pelajaran sekolah tetap dilakukan secara daring.
Dengan aneka kegiatan sehari-hari tetap berlangsung. Dan tetap aman.
Protokol kesehatan dibuat secara ketat oleh staf Seminari Mertoyudan dengan berpedoman pada modul protokol kesehatan yang diberikan pemerintah.
Siswa tidak boleh keluar asrama. Juga tidak boleh menerima tamu siapa pun dari luar.
Sangat ketat.
Selama kurun tahun 2020 lalu, tidak ditemukan kasus Covid-19 di asrama ini.
Pulang ke rumah
Natal 2020 lalu, semua siswa seminari menikmati liburan dan boleh pulang ke rumah masing-masing. Saat mau kembali ke asrama -pertengahan Januari 2021- ada perkembangan pandemi yang tidak diinginkan bersama.
Keadannya memburuk. Tiba-tiba terjadi badai pandemi coronavirus yang tidak pernah diduga. Semua jadi waspada dan mengambil sikap ekstra hati-hati guna bisa menangkal penularan penyakit melalui droplet ini.
Pelbagai cara, solusi dan pertimbangan telah ditempuh oleh staf bagaimana anak-anak asrama dari pelbagai daerah bisa masuk kembali dengan aman dan selamat.
Pilihan terbaik diputuskan semua siswa belajar jarak jauh secara virtual dari rumah masing-masing sampai sekarang.
Pendidikan sekolah dan formasi dilakukan secara online.
Kegiatan-kegiatan kelompok, syering, kumpul basis, bacaan rohani, bimbingan rohani, misa bersama, dilaksanakan secara virtual, baik melaui zoom, WhatsApp video call, maupun google meet.
Melihat foto-foto kiriman teman -seorang imam dan awam- di atas sampai ikut membuat hati saya jadi emosional banget. Antara sedih, kangen, dan tentu saja juga ikut prihatin.
Sedih, karena atmosfir kehidupan asrama jadi sepi. Telah hilang hingar bingar canda tawa-riang ria para seminaris yang menjadi penghuni kompleks asrama dan pembinaan calon-calon imam di wilayah Keuskupan Agung Semarang ini.
Sedih. Sembari terus bertanya kapan pandemi ini akan berlalu.
Kangen suasana mereka di asrama dengan segala dinamika kehidupannya.
Foto-foto diatas diambil hari Sabtu pekan lalu. Jelang bulan Mei 2021 ini berakhir.
Semoga badai pandemi ini cepat berlalu. Dan seluruh siswa asrama ini kembali bisa masuk lagi mengikuti proses formasi dididik menjadi calon-calon imam yang baik.
Di Seminari Menengah Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Dan para alumni senang menyebutkanya sebagai kawah candradimuka tahap dasar bagi proses panjang pendidikan dan pembinaan calon-calon imam di Indonesia.
Apalagi di akhir bulan Mei 2021 ini, Seminari Menengah Mertoyudan genap berumur 109 tahun. (Berlanjut)
Selamat ulang Tahun Seminari Mertoyudan.
Semoga makin berjaya…..
Tempatku selama 4 tahun belajar banyak hal.
Semoga badai Covid segera berlalu. Kehidupan menjadi normal kembali. Pertemuan secara langsung dlm pendidikan orang muda agar dapat take and give, bekerja sama, berbagi nilai kehidupan yg akan memperkaya bekal ke depan dlm pelayanan dapat segera berlangsung dng aman.
Selamat ulang tahun yg ke 109
tau ga kalo biji palm raja itu manis. hehehehe.sekitar 80an tiap cari kayu bakar di halaman Seminari sambil cari jatuhan sarang burung Manyar yang Artistik
dan ambil biji bijian Palm raja dikupas dimakan deh heheheheh (Bolang jadul).
pernah ditegur sama romo Wernet SJ “Le koe nggolek kayu tapi ojo mlinteng i manuk Manyare yo? ( Nak kamu cari kayu bakar boleh tapi jangan ketapelin burug Manyarnya ya) hehehe.