PEPOHONAN jenis palem raja di sisi kanan-kiri akses jalan utama masuk halaman depan kompleks Seminari Mertoyudan itu kini tinggal kenangan.
Setiap insan yang pernah tinggal di Seminari Mertoyudan sampai tahun 2016 pasti punya kenangan indah. Juga memori tersendiri yang masih tersimpan dalam hati masing-masing tentang keberadaan pohon-pohon palem raja tersebut.
Ada yang menggambarkan dengan indah begini.
Pepohonan palem-palem raja itu ibarat tuan rumah yang selalu setia berbaris berjejeran rapi di kiri kanan jalan masuk. Untuk menyambut para seminaris dan formator Seminari Mertoyudan maupun tetamu yang selalu datang dan pergi.
Usia pohon palem raja memang sudah sangat tua. Konon ceritanya, bagian batang-batangnya pun mulai keropos. Terutama di bagian bawah.
Kondisi macam itu dianggap mendatangkan risiko besar. Sesekali waktu, pohon palem raja yang menjulang tinggi -bisa jadi 7-10 meter- bisa tumbang setiap saat.
Kalau sampai terjadi insiden ini, maka itu sangat berbahaya bagi penghuni asrama dan tamu-tamu yang berkunjung.
Gagasan ini sangat masuk akal. Pernah ada insiden macam itu beneran.
Seorang seminaris meninggal dunia di Seminari Mertoyudan, karena kepalanya tertimpa dahan pohon kering yang tiba-tiba jatuh. Dan itu langsung menimpa kepalanya. Meninggal seketika di tempat – persis di halaman depan.
Meremajakan pohon
Pada pertengahan tahun 2016, penanggung jawab asrama Seminari Mertoyudan memutuskan untuk meremajakan pohon-pohon tua di halaman depan Seminari Mertoyudan.
Pohon-pohon palem raja itu termasuk jajaran pepohonan yang harus segera diremajakan.
Ditebang habis dan kemudian pohon jenis lain lalu ditanam di areal sama. Sebelum terjadi insiden kedua dan ketiga serta seterusnya.
109 tahun Seminari Mertoyudan
Hari ini, tanggal 30 Mei 2021, Seminari Mertoyudan merangkai usia genap 109 tahun. Usia cukup tua bagi masyarakat Indonesia.
Sudah ribuan anak-anak remaja Katolik Indonesia bersekolah, berproses, dan mengalami pembinaan diri dengan format sekolah berasrama di Seminari Mertoyudan.
Pun pula sudah ratusan imam dan belasan uskup “lahir” dari asrama ini. Juga ada ribuan awam Katolik dengan kualitas pribadi mumpuni dan sangat beragam pernah mengenyam model pendidikan berasrama kawah candradimuka ini.
Karya sungguh mulia yang kelihatan maupun tidak kelihatan itu nampak dari keberadaan para alumninya. Baik yang berstatus imam maupun awam yang banyak berkiprah di Gereja dan masyarakat.
Semuanya ikut memberi warna. Menjadi pelangi kehidupan di seluruh pelosok Nusantara; sesuai talentanya masing-masing.
Yang jelas, ribuan alumni tersebut punya kenangan dan makna tersendiri dengan keberadaan pohon-pohon palem raja yang sudah ramat riwayatnya itu.
Selamat ulang tahun Seminari Mertoyudan. Ad multos annos, dirga yuswa. Semoga senantiasa panjang usia.
Tetap setia menyemai bibit-bibit calon imam yang terus mengikuti perkembangan dan perubahan zaman yang begitu cepat. Amin.
- #AMDG
- #SSS