PADA hari Kamis siang tanggal 13 Juli 2017 mendatang akan berlangsung misa tahbisan imam bagi tujuh diakon Jesuit calon imam di Gereja St. Antonius Padua – Paroki Kotabaru, Yogyakarta, mulai pukul 09.00 WIB. Bertindak sebagai Uskup Pentahbis adalah Mgr. Robertus Rubiyatmoko –Uskup Agung KAS saat ini.
Acara tahbisan imam Jesuit baru di bulan Juli 2017 mendatang ini akan menjadi peristiwa menarik, karena pemimpin umum Ordo Serikat Jesus (Jesuit) Internasional –biasa disebut Superior General atau Pater Jenderal SJ—akan datang menghadiri, bertepatan dengan jadwal perjalanan beliau mengunjungi SJ Provinsi Indonesia.
Misa tahbisan imamat istimewa dengan hadirnya Pater Jenderal SJ ini seperti mengulangi sejarah tempo dulu, ketika mendiang Pater Hans-Peter Kolvenbach –Superior General SJ waktu itu—ikut menghadiri acara tahbisan imam Jesuit di Gereja St. Antonius – Paroki Purbayan di Solo tahun 1990.
Pada saat itu, ada kejadian menarik ketika Diakon Haryatmoko SJ ‘terpaksa’ menerima tahbisan imamatnya di sankristi. Ia secara tiba-tiba mengalami sakit parah lantaran keracunan seafood yang dia makan semalam sebelumnya.
Alhasil, usai menerima tahbisan imamatnya di luar ‘arena’ panggung utama di altar Gereja Purbayan Solo, Romo Haryatmoko SJ langsung ‘dibawa pergi’ dari gereja untuk mendapatkan perawatan.
Juli 2017 mendatang, Pater Jenderal SJ yang akan datang ikut menghadiri acara tahbisan imamat bagi tujuh diakon Jesuit ini adalah RP Arturo Marcelino Sosa Abascal SJ, mantan Provinsial SJ Provinsi Venezuela, Amerika Latin. Pastor yang brengosen dengan hiasan kumis tebal di atas bibirnya ini menggantikan posisi Superior General SJ sebelumnya yakni RP Adolfo Nicolás Pachón SJ yang Oktober 2016 lalu memutuskan mengundurkan diri saat usianya mencapai angka 80 tahun.
RP Arturo Abascal menjadi Superior General SJ yang ke-31 sejak Ordo Serikat Jesus dibentuk tahun 1534 oleh Santo Ignatius de Loyola bersama sembilan orang sahabatnya –di antaranya Santo Fransiskus Xaverius—yang kemudian disebut primi patres alias para bapa pendiri pertama.
Tujuh calon imam Jesuit
Berikut ini adalah nama ketujuh diakon calon imam Jesuit yang akan menerima tahbisan imamatnya dari tangan Mgr. Robertus Rubiyatmoko Pr pada tanggal 13 Juli 2017 mendatang.
- Diakon Antonius Dhimas Hardjuna SJ.
- Diakon Ferdinandus Tuhu Jati Setya Adi SJ.
- Diakon Gerardus Hadian Panamokta SJ.
- Diakon Simon Arief Herdian Putra Tama SJ.
- Diakon Stephanus Advent Novianto SJ.
- Diakon Thomas Septi Widhiyudana SJ.
- Diakon Thomas Surya Awangga Budiono SJ.
Selain Pater Jenderal SJ RP Arturo Abascal dari Roma, acara tahbisan imamat ini juga akan dihadiri oleh Julius Kardinal Darmaatmadja SJ –mantan Provinsial SJ sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Uskup Agung KAS–, Mgr. Julianus Sunarka SJ (mantan Uskup Keuskupan Purwokerto). Dan tak kalah penting, sesuai aturan umum yang biasa berlaku, tahbisan itu akan menghadirkan Provinsial SJ Provindo RP Petrus Sunu Hardiyanta SJ dan Rektor Collegium Maximum SJ Kolese St. Ignatius (Kolsani) Yogyakarta RP Andreas Sugijopranoto SJ.
Sebelum menerima tahbisan imamatnya, setiap frater calon imam terlebih dahulu akan menerima tahbisan diakonat. Usai menerima tahbisan diakonat, status baru frater tersebut berubah menjadi ‘diakon’. Status diakon ini antara lain ditandai dengan pemasangan stola namun dengan posisi jatuh menyimpang dari bahu menyamping ke pinggul. Sementara stola imam ‘dipanggul’ lurus dengan sandaran leher sehingga stola tersebut terkesan ‘jatuh’ ke bawah melewati dada.
Diakon dan prodiakon
Diakon di sini berbeda dengan prodiakon.
Diakon adalah status calon imam yang didapatkan berkat tahbisan diakonat. Sedangkan, prodiakon adalah tokoh umat pilihan yang ditunjuk dan diangkat oleh paroki untuk membantu tugas-tugas layanan sakramentali seperti penerimaan komuni dan –bila keadaan mendesak dan genting—bisa juga memberi sakramen orang sakit.
Prodiakon tidak menerima tahbisan.
Dulu, prodiakon sering disebut secara salah kaprah dengan istilah ‘diakon awam’—sebuah istilah yang kurang tepat karena terjadi dikotomi (pertentangan status) antara diakon tahbisan dan awam. Karena itu, istilah ‘diakon awam’ kini sudah tidak digunakan lagi dan diganti dengan istilah lebih tepat dan pas: ‘prodiakon’.
Siaran online streaming
Acara prosesi tahbisan ketujuh diakon calon imam Jesuit ini akan ditayangkan secara online melalui jalur streaming dengan tautan koneksi http://tahbisan.id/sj2017.
Program siaran langsung melalui mekanisme live streaming terselenggara berkat dukungan kerjasama dari Citra Web, Studio Audio Visual PUSKAT dan Patemon (Paguyuban Televisi Monitor) Paroki Kotabaru.
Sumber: Diolah dari situs resmi Promisi Panggilan SJ