17 Novis MSF Terima Jubah Biara, Bersiap Jadi Misionaris di Jerman dan Filipina

PARA Novis MSF tahun 2021-2022 menerima busana biara (agem busana) hari Senin (5/7/2021) di Kapel Novisiat Biara Betlehem Salatiga, Jawa Tengah.

Peristiwa ini menandai dimulainya masa pembinaan jenjang pembinaan awal sebagai calon religius MSF di tahapan Novisiat,

Ini berlaku bagi 17 Frater Novis baru.  9 Novis di antaranya datang dari wilayah Provinsi MSF Kalimantan dan 8 lainnya dari wilayah Provinsi MSF Jawa.

Upacara tersebut dilaksanakan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Propinsial MSF Jawa Romo Simon Petrus Sumargo MSF didampingi Romo Yoseph Aris Triyanto MSF dan Romo Martin Kleruk MSF.

Seluruh rangkaian acara disiarkan secara langsung melalui aplikasi zoom oleh Komsos Paulus Miki Paroki Salatiga.

Pihak keluarga, para anggota MSF lainnya serta undangan mengikuti secara daring.

Dalam homilinya, Romo Simon Petrus Sumargo mengajak para Novis untuk belajar mendengarkan suara Tuhan agar semakin mengenal dan memahami kehendak-Nya.

“Mendengarkan berarti memberi perhatian serta mencari informasi selengkapnya atau sejelas mungkin supaya semakin memahami kehendak Tuhan, untuk memutuskan perjalanan selajutnya,” ujarnya.

Bersiap diri jadi misionaris

Medan pelayanan dan karya misi MSF, lanjutnya, sungguh luas.

Hampir 85 persen karya MSF adalah bidang layanan parokial. Maka para Novis mulai belajar mengenal medan karya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Romo Sumargo mengharapkan agar para Frater Novis Provinsi Jawa harus menyiapkan diri sebagai misionaris untuk ditempatkan di Jerman, misalnya.

Demikian juga para Novis Kalimantan harus bersedia untuk ditugaskan sebagai misionaris di Filipina -khususnya di kawasan Manila- atau Keuskupan Atambua di Timor Barat sebagai misalnya.

Alih tugas estafet tanggungjawab

Dalam kesempatan tersebut, Romo Aris Triyanto MSF yang telah bertugas selama enam tahun sebagai Magister Novis menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Romo Martin Kleruk MSF sebagai Magister anyar.

Demikian juga, Romo Martin Kleruk yang sebelumnya bertugas sebagai Direktur Postulat Seminari Berthinianum menyerahkan tugas tersebut kepada Romo Vinsensius Wahyu Harjanto MSF.