Sosiolog Linda Darmajanti mengatakan masalah kemiskinan di Indonesia tidak akan pernah selesai jika penanganannya dilakukan secara sektoral.
“Ada 19 kementerian yang menangani kemiskinan, masing-masing punya program sendiri, akibatnya tidak ada penyelesaian yang sama,” kata Linda pada Forum Diskusi Berita Media Massa dan Bedah Buku di Jakarta, Senin.
Menurut Kepala Departemen Sosiologi FISIP Universitas Indonesia itu, antarkementerian seharusnya duduk bersama membicarakan program kemiskinan yang saling berkaitan.
“Harus diubah penanganan kemiskinan jangan berpikirnya sektoral saja. Kemiskinan tidak akan berkurang walau ada target MDGs,” tambah Linda.
Kementerian Sosial merupakan salah satu kementerian yang mempunyai tugas besar untuk mengatasi kemiskinan. Anggaran dari Kementerian Sosial untuk program pengentasan kemiskinan melalui Progam Keluarga Harapan menghabiskan porsi terbesar.
MDGs mempunyai delapan indikator yang harus dicapai pada 2015 yaitu, penghapusan angka kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, kesetaraan gender, kesehatan anak, kesehatan ibu, penanggulangan HIV/AIDS, kelestarian lingkungan dan kemitraan global.
Lebih lanjut Linda mengatakan, Indonesia saat ini dihadapkan pada krisis tiga dimensi yaitu kemiskinan, kekerasan, dan kerusakan lingkungan. Namun masalah yang paling utama adalah kemiskinan.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia saat ini terdata sekitar 30 juta jiwa. Capaian target pengurangannya juga belum signifikan.