BUKAN dari omongannyalah manusia akan selalu dikenang sejarah, melainkan dari semua perbuatan dan kebajikannya. Pepatah bijak ini layak kita amini, manakala melihat respon yang begitu besar dari segenap umat katolik di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Terutama ketika umat katolik di KAJ membaca berita meninggalnya Romo Rudolphus Kurris SJ di Nabire (Papua) yang menyentak semua orang.
Tentu, mereka ini adalah umat yang pernah mengenal beliau semasa hidup. Namun, terutama umat katolik Jakarta yang pernah bersentuhan langsung dengan mendiang Romo Kurris semasa mendiang berkaryadi Paroki Blok Q, Paroki Blok B, Paroki Theresia, Paroki Santa Anna, Paroki Tanjung Priok, dan beberapa paroki lainnya.
Minta waktu
Karena itu, tak heran kalau beberapa perwakilan umat dan dewan paroki sejumlah gereja katolik di Jakarta sempat mengutarakan keinginannya. Yakni agar mereka juga diberi kesempatan untuk bisa mengungkapkan tanda kasih dan duka serta rasa simpati/empatinya kepada romo yang mereka kagumi dan sayangi itu.
Apalah artinya “kegarangan” Romo Kurris yang dikenal sangat “menggelegar” ketika berbicara dengan kelembutan hatinya yang mudah tersentuh dan punya perhatian besar kepada umat katolik kawanan dombanya?
Rudolhus Kurris SJ memanglah seorang romo yang dicintai umat katolik se-KAJ. Tak ayal lagi Provinsial Ordo Serikat Yesus Provinsi Indonesia Romo Riyo Mursanto SJ pun sampai memberi kesempatan umat katolik KAJ bisa menyampaikan rasa duka sekaligus hormat dan sayang mereka kepada gembala baik ini.
Rangkaian Acara
Jumat, 25 November 2011
Siang hari, peti jenazah Romo Kurris SJ akan mendarat di Bandara Soetta Cengkareng dan langsung dibawa dengan ambulans menuju Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, Pejambon, Senen, Jakarta Pusat.
Pk. 16.00 WIB Jenazah tiba di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Pk. 19.00 WIB Misa requiem dipimpin Rektor Kolese Canisius Romo Istanto Pramudya SJ.
Para romo lain yang berkenan hadir mengikuti misa requiem ini diharap membawa jubah berikut stola putih sendiri-sendiri.
Selanjutnya, para frater Yesuit dari Kolese Hermanum (STF Driyarkara) akan melakukan “tuguran” menjaga peti jenazah Romo Kurris SJ sampai Sabtu sore.
Sabtu, 26 November 2011
Pk. 19.00 WIB Misa pemberangkatan jenazah bersama Romo G. Koelman SJ, Romo Stephanus Bratakartana SJ, dan Romo Van del Heuvel Sugiri SJ.
Usai misa dan acara penghormatan terakhir, iring-iringan mobil jenazah akan berangkat menuju Kerkop (makam para Yesuit Indonesia) di Kompleks Novisiat SJ Girisonta, Karangjati, Ungaran Selatan, Kabupaten Semarang.
Demikian informasi yang Sesawi.Net dapatkan dari Romo Heribertus Managamtua Simbolon SJ mewakili Dewan Paroki Gereja Katedral Jakarta.
Romo Simbolon SJ juga menghaturkan terima kasih kepada Ordo Serikat Yesus Provinsi Indonesia melalui Romo Provinsial Riyo Mursanto SJ yang berkenan memberikan waktu pada umat katolik se-KAJ bisa menorehkan rasa hormat dan cinta mereka kepada almarhum Romo Kurris SJ.