Keuskupan Denpasar menahbiskan dua imam untuk melayani umat Katolik di wilayah Provinsi Bali hingga Nusa Tenggara Barat.
“Acara penahbisan tersebut digelar mulai Senin sore hingga Selasa (9/10),” kata Romo Herman Yoseph Babey, Pr dari Keuskupan Denpasar, Senin.
Penahbisan Damianus Doweng Hayong dan Alfonsius Kolo akan diawali dengan ritual penyerahan calon imam dari keluarga kepada Keuskupan Denpasar yang selanjutnya dilakukan prosesi pengukuhan menjadi imam.
Menurut Romo Babey, kedua imam tersebut dapat melaksanakan tugasnya hanya dalam ketergantungan dari uskup dalam persekutuan.
“Prosesi janji ketaatan yang mereka berikan kepada uskup pada saat penahbisan dan ciuman perdamaian dari uskup merupakan tanda-tanda bahwa uskup memandang sebagai anak-anaknya, sebagai saudara dan sahabatnya. Mereka berkewajiban untuk cinta dan patuh kepada uskup,” ujarnya.
Umat Katolik di Bali hingga NTB, kata Romo Babey, saat ini diperkirakan berjumlah 37 ribu orang yang tersebar di Pulau Dewata hingga Lombok.
Namun dari segi pelayanan dari imam, kata dia, kepada umat prosentasenya masih sangat kurang. Hingga saat ini imam yang melayani di geraja-geraja Katolik di Bali dan NTB diperkirakan sebanyak 29 orang.
“Ini artinya dari segi prosentase dalam melayani umat oleh imam masih belum maksimal. Maka dari itu saya berharap umat Katolik untuk tertarik menjadi imam dalam upaya memenuhi tuntutan umat dalam pelayanan kerohanian,” katanya.
Alasan menurunnya umat tertarik menjadi imam, kata dia, seiring tuntutan zaman. Umat cenderung berpikiran logis, di samping juga karena tuntutan ekonomi.
“Kalau menjadi imam sepenuh jiwa dan raganya untuk pelayanan umat. Oleh karena itu, umat yang akan menjadi imam harus benar-benar konsentrasi untuk kehidupan menjadi abdi Tuhan,” katanya.
Ia yakin akan lebih banyak imam-imam muda untuk melayani umat Katolik, baik dalam menjalankan ibadah maupun mengembangkan misionarisnya untuk kepentingan umat menggapai kedamaian.
“Menjadi imam adalah panggilan hati nurani kepada umat untuk mengabdikan dirinya kepada Tuhan sehingga umat di alam ini mendapat bimbingan yang lebih baik dalam menghayati ajaran agama yang dianut,” kata Romo Babey.
