TAHUN 2022 ini, Kongregasi Suster-suster Jesus Maria Joseph (SJMJ) merayakan 200 tahun keberadaannya sebagai tarekat religius suster biarawati. Di Indonesia, perayaan dua abad eksistensi Kongregasi SJMJ ini antara lain ditandai dengan kegiatan bakti sosial.
Gereja St. Monfort Paroki PIR Butong
Lebih menarik lagi, baksos pengobatan gratis ini dilakukan SJMJ Indonesia dengan menggandeng Tarekat Monfortan (SMM).
Kedua belah pihak ini bersama-sama secara kolaboratif melakukan aksi sosial berupa pengobatan gratis di wilayah reksa pastoral Paroki Santo Monfort PIR Butong, Kalimantan Tengah. Lokasinya masih enam jam perjalanan dari Palangka Raya – ibukota Provinsi Kalteng.
Tema besar perayaan 200 tahun SJMJ mengambil motto yang berbunyi “Menjadi Saudara”. Dengan sub tema berbunyi “Kongregasi SJMJ dipanggil untuk membangun persaudaraan dalam dunia yang terluka”.
Tahun ini juga, Kongregasi SMM Dunia memberi perhatian lebih terhadap daerah-daerah misi di Asia dan Oceania. Tema tahun misi ini adalah “Rise and Shine. Montfort in Asia and Oceania.“
Untuk merangkum dua tema itu, maka dibentuk tema baru yaitu “Bangkitlah dan Jadilah Saudara bagi Orang yang Terluka.”
Kerja kolaboratif
Baksos berupa pengobatan gratis besutan bareng SJMJ Indonesia dan SMM Indonesia ini bertujuan ingin memberi perhatian kepada orang sakit dan menderita.
Ini layak dilakukan, sebagaimana sudah diwariskan oleh Santo Montfort dan Pater Matthias Wolf SJ, pendiri tarekat SJMJ.
Panitia pelaksana terdiri dari anggota Dewan Oaroki, OMK, THS-THM paroki dan umat. Kepanitiaan ini sudah dibentuk sejak awal Maret 2022 lalu.
Persiapan semakin intens setelah berlangsung Perayaan Paskah.
Obat-obatan dikumpulkan oleh para suster SJMJ Provinsi Jakarta dan Asosiasi Awam SJMJ. Baksos ini terbuka untuk umum. Bhanya untuk umat Katolik, tetapi juga umat Islam, Kaharingan, GKE dan lain-lain. Para medis yang terlibat adalah dua dokter dari RS Bentang Pambelum Palangka Raya (rumah sakit keuskupan), perawat dari para suster, nakes dari Puskesmas PIR Butong.
Rombongan nakes dari Jakarta dan Palangkara Raya disambut dengan cara meriah di halaman Gereja Paroki Santo Montfort tanggal 27 Mei 2022.
Sambutan hangat
Umat Katolik migran dari masyarakat Bajawa menampilkan tarian Jai. Ini sebagai ungkapan selamat datang dan bergembira atas kehadiran rombongan tenaga kesehatan ini.
Pengobatan gratis itu sendiri berlangsung dua hari: tanggal 28 Mei 2022 di aula Gereja Stasi Butong. Kemudian tanggal 29 Mei digelar di Aula Paroki Santo Montfort PIR Butong.
Ada sebanyak 517 umat yang datang berobat.
Sesepuh Kampung Butong mengatakan bahwa kegiatan ini mengingatkan mereka akan apa yang dibuat oleh para pastor misionaris dulu.
Dulu banyak umat yang mau masuk Katolik, karena tertarik dengan pelayanan yang dilakukan oleh para misionaris dalam hal pengobatan dan bantuan makanan.
Semoga ini menjadi awal kebangkitan umat untuk lebih mencintai iman dan bersemangat dalam kehidupan menggereja.
Sambutan umat
Umat Butong sangat antusias dengan kegiatan ini. Hal ini terungkap dari tarian penyambutan yang dilakukan oleh umat sebelum kegiatan pengobatan dilakukan.
Ritus adat potong pantang juga diberikan kepada rombongan tenaga kesehatan sebagai ungkapan tanda sembutan baik mereka akan kegiatan ini.
Pastor paroki dalam sambutannya menekankan pentingnya bangkit untuk menjadi saudara bagi orang yang terluka dan menderita.
“Setelah kita mengalami kesembuhan, mari kita bangkit dan menjadi saudara bagi yang terluka,” demikian kata Suster Teresa SJMJ, anggota Dewan pPovinsi SJMJ Jakarta.
Ia ingin agar kegiatan ini bisa berkelanjutan. Tujuannya agar bisa menyapa seluruh umat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Sedangkan, Kades Bukit Sawit Bapak Paning Ragen dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sungguh menjawab kerinduan umat akan pengobatan yang memadai bagi terciptanya masyarakat yang sehat.
“Gereja Katolik selalu menjadi inspirasi dalam upayanya memberi perhatian kepada orang kecil yang ada di desa Bukit Sawit,” ungkapnya.
Kegiatan pengobatan ini sampai saat ini masih terus berlanjut. Dilakukan oleh seksi kesehatan paroki bekerjasama dengan THS-THM.
Masih melakukan kegiatan pengobatan gratis bagi umat yang ada di camp-camp perusahan dan stasi-stasi pelosok yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan.