SEKITAR 270 remaja dan pendamping dari sembilan paroki di Rayon Klaten mengikuti Weekend Remaja School of Missionary Animator (SOMA) se Rayon Klaten – Kevikepan Surakarta yang diadakan di Gereja Santo Petrus Kanisius Surowono, Desa Tangkil, Kecamatan Kemalang, Paroki Roh Kudus Kebonarum, Klaten, Sabtu-Minggu (25-26/2/2017). Weekend remaja selama dua hari ini mengusung tema “Menjadi Remaja yang Inklusif dengan Semangat Cinta Kasih”.
Ketua panitia weekend remaja, Yohanes Yordan Nugroho menyampaikan, pendampingan iman bagi kaum remaja di Keuskupan Agung Semarang (KAS), terlebih di Rayon Klaten layak mendapat perhatian serius. Ini karena mereka yang masuk kategori (usia) remaja belum jelas.
“Remaja sering merasa bingung saat memilih kegiatan. Jika mengikuti kegiatan anak-anak, mereka sudah merasa cukup dewasa. Namun jika mengikuti kegiatan Orang Muda Katolik (OMK), mereka masih terlalu dini,” katanya.
Yordan menambahkan, tantangan lain yang dialami remaja saat ini yaitu proses pencarian jati diri. Saat ini, sering mucul isu-isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi remaja. Apalagi kalau mereka sudah terpengaruh dengan hal-hal tersebut.
“Karena itu, sejalan dengan ajakan Paus Fransiskus, maka remaja diajak untuk menjadi pribadi yang inklusif, bukan eksklusif. Pribadi yang mau terlibat dalam hal apapun sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang majemuk,” ujarnya.
Berangkat dari gagasan itulah, maka diadakanlah kegiatan Weekend Remaja SOMA se Rayon Klaten ini. Weekend Remaja se Rayon Klaten ini bertujuan pertama, agar remaja Katolik terbantu untuk semakin mengenal jati dirinya. Kedua, terbentuk pribadi remaja yang mandiri, inklusif dan terbuka dengan perbedaan. Ketiga, terjalin kembali keakraban di antara peserta SOMA Remaja KAS dari Kevikepan Surakarta dan mengajak mereka berbagi pengalaman tentang SOMA. Dan keempat, meningkatkan kerjasama dan keakraban remaja se Rayon Klaten pada khususnya, dan se Kevikepan Surakarta pada umumnya.
Para peserta mengikuti acara weekend selama dua hari di Gereja Santo Petrus Kanisius Surowono itu dengan antusias dan gembira.
