FEBRUARI 2016 lalu muncul trending topic mengenai perang “generasi keempat” dan ini pun juga melanda Indonesia. Inilah kondisi perang modern masa kini dimana senjata yang dimainkan bukan lagi kecanggihan peralatan militer (hardpower), melainkan justru senjata non militer (softpower).
Perang generasi ke-4 ini menyasar pada penghancuran budaya, ekonomi, perusakan moral generasi masa depan bangsa melalui –misalnya- serbuan narkoba.
Baca juga:
- Seminar di STIE St. Pignatelli Surakarta: Kiat Khusus Memenangi Persaingan MEA (1)
- Ajak STIE/ABA St. Pignatelli Surakarta Bersiap Hadapi MEA (2)
Sebuah seminar terbuka membahas perang generasi ke-4 dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana tidak ada lagi batas-batas teritorial untuk peluang kerja dan bisnis akan digelar di STIE-ABA St. Pignatelli Surakarta.
- Kamis, 28 April 2016
- Pukul 09.00 – 12.00
- Di Aula STIE-ABA St. Pignatelli Surakarta
Seminar terbuka untuk umum di kampus STIE-ABA St. Pignatelli ini akan diampu oleh para pembicara sebagai berikut:
- Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, mantan Wakasad dan Ketua Jati Diri Bangsa
- Dr. Bambang Setiaji, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta
- Gregorius Sri Nurhartanto, SH. LL, Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Dengan pendamping seminar sebagai moderator: Agung PW, wartawan senior Suara Merdeka.
Menurut Thomas Ambar Prihastomo, Social Enterpreneurship Center St. Pignatelli Surakarta, seminar yang akan datang ini merupakan yang kedua kalinya setelah berlangsung seminar pertama di bulan Februari lalu. Pada seminar pertama, digagas pentingnya kedisplinan dan pemimpinan untuk menyambut MEA.
Reservasi mengikuti seminar MEA dan Perang Generasi ke-4 di STIE-ABA St. Pignatelli mendatang bisa dilakukan dengan mendaftarkan diri pada: Romana Akasiska di nomor HP 0813 2551 6614
Kredit: Ilustrasi (Ist)