TUHAN yang dibangkitkan Bapa memberi perutusan yang hampir tanpa batas kepada murid-murid-Nya. “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Para rasul pergi menjelajahi segala penjuru dunia, sejauh dikenal pada masa mereka. Di segala ujung Kerajaan Romawi mereka menemukan tanggapan iman orang-orang yang menjadi percaya, dibaptis, dan diselamatkan.
15 abad kemudian dunia kita diketahui jauh lebih luas daripada sebuah kekaisaran kuno sekitar Laut Tengah. Fransiskus Xaverius bersedia diutus ke dunia yang lebih luas itu. Ia salah seorang dari sepuluh anggota pertama Serikat Yesus yang pada tahun 1540 direstui oleh Paus Paulus III. Setia pada janji ketaatan kepada Paus untuk diutus ke mana saja, Fransiskus bersedia diutus oleh Ignatius ke India. Mulai dari situ ia “pergi memberitakan injil ke semua penjuru” Asia, dari India, melalui Malaka dan Maluku, sampai ke Jepang.
Tuhan meneguhkan pewartaan injilnya dengan tanda-tanda, kiranya bukan tanda-tanda mukjizat yang disebut dalam bacaan injil tadi, kecuali bahwa ia belajar “berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru baginya.” Tanda penyertaan Tuhan yang paling nyata adalah mukjizat tanggapan iman yang luar biasa dari pelbagai suku bangsa di Asia Selatan dan Tenggara. Puluhan ribu orang menjadi percaya dan dibaptis di pelbagai tempat.
Ketika tanggapan iman seperti itu kurang tampak di Jepang, Rasul Asia tidak menjadi lemas. Sebaliknya, ia mengerti bahwa ada tugas perutusan yang lebih menantang lagi baginya, yaitu memberitakan injil di Tiongkok yang saat itu sangat tertutup. Akan tetapi, dalam perjalanan yang berat menuju Tiongkok, sebelum bisa masuk, Rasul Asia ini meninggal dunia dalam kesepian di Pulau Sancian, pada tahun 1552, ketika ia baru sebelas tahun menjadi misionaris di Asia.
Betapa pun singkat waktunya, tugas perutusannya diteruskan oleh banyak utusan selanjutnya yang diilhami oleh Santo Fransiskus Xaverius. Ini pun sebuah tanda lagi bahwa Tuhan sungguh-sungguh menyertai dan meneguhkan rasul-Nya dan semua orang yang percaya.
