YANG terpenting adalah bagaimana dalam sehari itu kita menjaga kesinambungan berkomunikasi dengan Allah.Menutup segala kegiatan hari yang baru saja berlalu, memanjatkan syukur, menyerahkan diri dan semua hasil yang dicapai hari ini.
Tradisi berdoa
Lima kali berdoa sepanjang waktu di atas merupakan upaya kita –para kaum awam—untuk tetap menjadi “religius” dalam jubah awam. Doa menjadi “pupuk harian” yang menyuburkan tanah diri kita, empat dimana benih-benih iman dan kepercayaan akan Allah kita telah kita tabur sejak menerima pembabtisan.
Dengan rutin berdoa dan berada dalam hadiratNya, kita tak lain membina diri kita sebagai pribadi kristiani yang bermental benar-benar kristiani. Dengan doa, kita sebenarnya menggelorakan pola hidup berdasarkan the catholic way of life.
Marilah kita menjadikan benih-benih iman bisa bertumbuh tanpa rekayasa. Iman memang mesti ditumbuhkembangkan melalui pupuk bernama doa. Dengan kesabaran dan ketekunan, maka iman dan the catholic way of life akan meretas tumbuh.
Rasa kurang percaya, marah, dendam, rasa bersalah, dan sekalian dosa yang selalu mengiringi hidup kita ini jangan sampai menghambat kehidupan doa kita. Mari kita berani memandangnya tak lain sebagai “akar kejahatan” yang memand sengaja ditabur setan di kebun gandum Tuhan (bdk. Mt 13:24-43). (Selesai)
FX Yayang, pernah mengikuti Retret Agung Latihan Rohani 30 Hari di Girisonta.