SETIAP tahun pada tanggal 4 Februari, WHO, IARC (International Agency for Research on Cancer) dan UICC (Union for Cancer International Control) merayakan Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day), untuk mempromosikan cara meringankan beban global atas penyakit kanker.
Apa yang sebaiknya kita ketahui?
Kanker adalah salah satu penyebab morbiditas dan kematian di seluruh dunia, dengan sekitar 14 juta kasus baru di tahun 2015. Jumlah kasus baru diperkirakan meningkat sekitar 70% selama 2 dekade ke depan.
Penyebab kematian
Kanker adalah penyebab utama kematian kedua di dunia, dan bertanggung jawab atas 8,8 juta kematian pada tahun 2015. Secara global, hampir 1 dari 6 kematian disebabkan oleh kanker dan sekitar 70% kematian karena kanker, terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.
Dampak ekonomi dari kanker adalah signifikan dan meningkat. Total biaya ekonomi tahunan kanker global pada tahun 2015 diperkirakan sekitar US $ 1,16 triliun. Namun demikian, hanya ada 1 dari 5 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang memiliki kebijakan pengendalian kanker.
Dalam tiga tahun program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia, telah dimanfaatkan oleh 192,9 juta peserta, termasuk penderita kanker. Pembiayaan layanan kesehatan untuk penyakit katastopik pada era JKN sangat kontroversial, karena terbukti menjadi beban berat pembiayaan.
Delapan jenis penyakit fatal
Terdapat 8 (delapan) penyakit katastropik antara lain jantung, gagal ginjal, kanker organ, stroke, sirosis hepatis, thalasemia, kanker darah atau leukemia, dan hemofilia. Jumlah biaya layanan kesehatan penyakit katastropik dari total biaya pada tahun 2016 mencapai 24,81%. Berdasarkan data klaim JKN sampai dengan bulan bayar Januari 2017, penyakit jantung paling banyak membutuhkan biaya pengobatan, yaitu Rp. 6,9 T dan sangat membebani anggaran JKN.
Kemudian disusul penyakit kanker Rp. 1,8 T, stroke Rp. 1,5 T, ginjal Rp. 1,5 T, dan diabetes Rp. 1,2 T. Namun demikian, tidak tersedia data apakah pembiayaan sebesar itu telah memberikan luaran medis yang sepadan. Kanker dapat dikurangi dan dikendalikan dengan menerapkan strategi berbasis bukti untuk pencegahan, deteksi dini dan manajemen pasien kanker. Pencegahan dilakukan dengan memodifikasi dan menghindari faktor risiko. Banyak kanker memiliki kesempatan yang tinggi untuk sembuh, jika terdeteksi dini dan diobati secara memadai.
Selain itu, lebih dari 30% kematian akibat kanker dapat dicegah dengan memodifikasi atau menghindari faktor risiko utama. Tindakan yang diperlukan mencakup berhenti merokok, koreksi kelebihan berat badan, diet yang sehat dengan meningkatkan buah dan sayuran, serta melakukan aktivitas fisik.
Selain itu, juga menghentikan penggunaan alkohol, menghindari infeksi yang menular secara seksual, menghindari infeksi oleh HBV, radiasi pengion dan non-pengion serta menghindari pencemaran udara perkotaan, asap dalam ruangan dari penggunaan bahan bakar padat rumah tangga.
Strategi pencegahan lainnya meliputi vaksinasi terhadap virus papiloma manusia (HPV) dan virus hepatitis B (HBV), pengendalian bahaya di tempat kerja, mengurangi paparan radiasi non-pengion terutama sinar matahari dan radiasi pengion oleh alat pencitraan diagnostik medis.
Program pengendalian kanker
Program pengedalian penyakit kanker di Indonesia dilakukan untuk semua jenis kanker, tetapi saat ini masih diprioritaskan pada dua kanker tertinggi di Indonesia yaitu kanker leher rahim dan kanker payudara.
Pengendalian kanker merupakan salah satu indikator pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019. Indikatornya adalah persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini menderita kanker leher rahim dan kanker payudara.
Sejak tahun 2007 sampai dengan 2016, sudah dilakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara terhadap 1.925.943 perempuan usia 30-50 tahun. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) dan pemeriksaan Inspeksi Vistual Asam Asetat (IVA) atau Pap Smear.
Rekapulasi deteksi dini kanker serviks dan payudara pada 2014 sampai 2016, IVA Positif 73.453, Curiga Kanker Serviks 1.739, Tumor Payudara 4.030, dan Curiga Kanker Payudara 611 orang perempuan.
Momentum Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) setiap tahun pada tanggal 4 Februari, adalah ajakan WHO, IARC (International Agency for Research on Cancer) dan UICC (Union for Cancer International Control) untuk meningkatkan kepedulian kita semua akan kanker.
Apakah kita sudah bertindak?