60 Tahun CM, Sejarah Tarekat Sekulir Compagnia Missionaria del Sacro Cuore di Indonesia (2)

0
1,021 views
Beberapa anggota CM dari berbagai negara. (Ist)

BENIH-benih kehadiran CM di Indonesia bermula dari seorang pemudi bernama Marcellina M. Mudjijah di Paroki St. Antonius  Bidaracina, Jakarta Timur. Ia  pertama kali mendengar nama “Compagnia Missionaria” dari Romo Hadrianus Wardjito SCJ sekitar bulan Januari 1998.

Waktu itu, Romo Wardjito SCJ sebagai anggota Dewan Jendral SCJ sedang mengadakan kunjungan ke Indonesia dan memperkenalkan tentang CM kepada pemudi tersebut.

Sdri. Lucy dan Sdri. Mudji. (Ist)

Korespondensi awal

Perkenalan berlanjut dengan korespondensi antara Sdri. Mudji dengan pihak CM.

Surat pertama yang diterima berasal dari Irene Ratti dan kemudian berlanjut dengan surat dari Francesca Righi, yang pada waktu itu adalah pimpinan pusat CM.

Pada masa awal perkenalan ini, kehadiran para imam SCJ sangat membantu proses perkenalan dan pendampingan.

Mereka antara lain Romo  H. Henslok SCJ yang pada waktu itu sebagai Pastor Paroki St, Antonius Bidaracina, Romo Rein van Leeuwen SCJ yang membantu menerima surat dan mengirim surat via email; serta Romo  Paulus Sugino SCJ yang waktu itu menjadi Propinsial SCJ Provinsial  Indonesia.

Seiring perjalanan waktu, ada tawaran dari pihak CM pusat kepada Sdri.. Mudji untuk mengenal secara langsung CM di Italia. Tawaran ini dibicarakan bersama dan apakah ada kemungkinan untuk pergi ke sana dan meninggalkan untuk sementara waktu pekerjaan di Jakarta.

Pergi ke Italia

Setelah perbincangan dan discerment dengan pihak-pihak yang berkepentingan, maka pada 5 Oktober 1999 Sdri..  Mudji memulai “pertualangan rohaninya” dan terbang ke Italia.

Tgl. 6 Oktober tiba di Roma dan mengenal Irene Ratti. Keesokan harinya berangkat menuju Bologna, pusat CM. Di sSasiun Bologna Sdri. Mudji dijemput oleh dua misionaris yaitu  Martina dan Lucia. Selama 20 bulan, Sdri.. Mudji mendapatkan kesempatan untuk mengenal dan mengalami secara lebih dekat dan secara langsung kehidupan CM.

Sementara itu,  pada bulan Mei tahun 1999, Romo Wardjito juga memperkenalkan CM kepada Sdri.. Antonia yang tinggal dan bekerja di Palembang. Ia berasal dari Indonesia bagian Timur, tepatnya di Lembata, Flores Timur, namun sudah lama hidup di Palembang bersama dengan saudari kandungnya yang bernama Bene.

Perkenalan ini terjadi melalui surat menyurat. Melalui perjumpaan via surat ini, Sdri.. Antonia kemudian berkontak dengan Francesca Righi.

Bulan Juni 2001, Sdri. Mudji kembali dari Italia dan membawa misi untuk memperkenalkan CM di Indonesia. Setelah kepulangan ini Sdri. Mudji mengadakan kunjungan ke Gisting dan ke Palembang.

Di Gisting, ia memperkenalkan CM kepada para novis SCJ dan di Palembang memperkenalkan ke beberapa tempat.

Menyiapkan perayaan. (Ist)

 

Pada kesempatan ini terjalinlan perkenalan antara Sdri.. Mudji dan Sdri.. Antonia. Sejak perjumpaan ini, terjalinlah komunikasi dari pribadi-pribadi yang sedang mencari jalan Allah dalam hidupnya. Dalam periode ini keduanya mendapat bimbingan jarak jauh oleh Francesca dari Bologna.

Tahun 2002, ada kunjungan perdana dari Francesca Righi. Pada kunjungannya yang pertama, Francesca melakukan beberapa pertemuan di Jakarta, di Yogyakarta, di Palembang juga ke Novisiat SCJ di Gisting, Lampung. Pada  kunjungan ini, dalam pertemuan-pertemuan dengan pihak-pihak lain untuk memperkenalkan CM, Romo Wardjito SCJ siap membantu sebagai penerjemah.

Pada tahun ini juga untuk pertama kalinya Sdri.. Antonia bertemu langsung dengan Francesca. Pada tahun 2002 ini, Sdri. Ludo dan Lucy mendengar tentang CM dari Romo Yohanes Haryoto SCJ.

Sementara itu,  Sdri. Susi mendengar tentang CM dari Romo Pujo, SCJ. Ketiganya saat itu tinggal di Palembang. Ludo bekerja di Rumah Retret Giri Nugraha, Susi bekerja sebagai guru di SMA Xaverius dan Lucy sebagai karyawan di studio foto.

Pada tahun ini juga terjadi perjumpaan antara Ludo, Lucy dengan Francesca, Mudji dan Antonia.

Inilah pemudi-pemudi yang menjadi pembentuk komunitas CM di Indonesia.

Dua kelompok

Dengan berkumpulnya beberapa pemudi yang sedang dalam proses pencaharian panggilan hidup, mulailah dinamika kehidupan sebuah keluarga baru, sebuah kelompok CM di Indonesia. Karena faktor geografis dan demi mempermudah mobilitas setiap anggotanya, maka dibentuklah dua kelompok yaitu Kelompok Jakarta dan Kelompok Palembang.

Sejak tahun 2002,  kelompok ini mulai melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan baik bersama sebagai satu kelompok CM Indonesia yaitu Retret Tahunan dan Kursus Pembinaan dan kegiatan per sub kelompok seperti rekoleksi bulanan dan aktivitas lainnya sesuai dengan kesempatan dan tawaran yang ada.

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan itu berjalan dalam kerjasama dengan para anggota SCJ baik imam, bruder  maupun para frater.

Selain itu, para suster Charitas (FCh), suster  Fransiskanes  Santo Georgius (FSGM) serta beberapa tarekat lainnya turut memberikan dukungan kepada mereka.

Serta bantuan yang tak kalah penting adalah dari keluarga dan para sahabat, baik bantuan spiritual maupun material.

Guna  membantu langkah dan gerak CM, Kongregasi SCJ sampai saat ini selalu memberikan anggotanya sebagai pembimbing atau moderator.

Merayakan syukur 60 tahun CM. (Ist)

Bermisi di tengah masyarakat

Anggota CM di Indonesia saat ini masih terhitung sedikit. Ada lima anggota yang sudah berkaul kekal, yakni Mudji, Antonia, Ludovica, Lucy, dan Susi. Ada beberapa sedang dalam tahap mengenal.

Para anggota dan calon tersebut tersebar di bermacam tempat tinggal. Mereka tetap menjalankan pekerjaan mereka sehari-hari. Kebanyakan anggota berprofesi sebagai guru. Ada pula yang menjadi karyawan yayasan.

Hal ini disadari sebagai sebuah tantangan tersendiri.

Meski demikian, komunikasi tetap dilakukan antaranggota. Terlebih saat ini dengan alat komunikasi yang semakin maju, dapat semakin mempermudah komunikasi antara anggota, baik di Indonesia maupun anggota di negara lainnya.

Hidup mempersembahkan diri sebagai anggota Serikat Sekulir memang nampaknya tidak mudah. Namun hal ini tidak berarti sesuatu yang mustahil.

Hany Seconda. (Ist)

Bagaimanapun, para anggota CM melalui cara hidup mereka yang khas, berusaha mempersembahkan diri sepenuhnya kepada Allah dengan tetap menjalankan pekerjaan mereka sebagaimana masyarakat umumnya.

Ada yang berminat untuk mengenal lebih jauh Tarekat Sekulir ini?

Silakan kunjungi compagniamissionaria.it

Juga bisa menghubungi salah satu anggota CM Indonesia berikut ini:

  • Sdri. Mudji – Jakarta Timur: 0818 606 xxx (demi keamanan, digit terakhir sengaja disamarkan)
  • Sdri. Ludovica – Palembang: 0813 6761 4xxx.
  • Silakan kontak Redaksi Sesawi.Net dan akan kami sampaikan kepada yang bersangkutan: portalsesawi@gmail.com.

Bisa juga menanyakan kepada para anggota CM dan SCJ terdekat. (Selesai)

60 Tahun CM, Tarekat Sekulir Compagnia Missionaria del Sacro Cuore (1)

PS: Diolah dari Storia CM Indonesia yang dikirim oleh Sdri. Ludovica.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here