SIDANG pleno IBSI (Ikatan Biarawati Seluruh Indonesia) yang berlangsung di Rumah Retret Laverna Lampung mulai tanggal 28 Agustus – 31 Agustus 2017 lalu baru saja berakhir. Pertemuan ini dihadiri sedikitnya 63 Suster Provinsial, Pimpinan Umum tarekat religius atau yang mewakilinya.
Tema bahasan dalam pertemuan IBSI tahun 2017 kali ini bicara tentang “Merajut Solidaritas Global demi Kehidupan Bangsa dan Negara. Pada pembukaan sidang, kami diantar oleh Romo Paul Suparno SJ yang mengangkat tema “Semangat Solidaritas Perempuan dalam Kitab Suci”.
Baca juga:
- Sidang IBSI 2017 di Laverna – Lampung: Para Perempuan Hebat di KS dan di Banyak Tarekat Religius Seluruh Indonesia
- Album Pertemuan KOPTARI di Lampung
Barulah sesi berikutnya Pengurus IBSI lama memberikan laporan pertanggunganjawab kepengurusan kepada Sidang. Lalu sesi lainnya bicara tentang CWCT alias Counter Women Trafficking Commission. Di sela-sela pembahasan penting ini, kami menyediakan ruang dan waktu untuk sharing kelompok pengalaman iman dàlam tugas pengutusan sebagai anggota tarekat religius.
Malamnya diadakan acara rekreasi kebersamaan yang menampilkan kebhinnekaan Indonesia. Sungguh tidak menyangka, para suster pimpimnan tarekat itu bisa bernyanyi, menari, dan berdrama dengan tingkah polah yang lucu-lucu.
Paginya diadakan pemilihan pengurus baru IBSI. Masing-masing suster yang hadir diwajibkan menulis enam nama calon. Suara terbanyak jatuh pada saya: Sr. Maria Monika Puji Ekowati SND dan resmilah kami didapuk menjadi Ketua IBSI yang baru.
Sidang KOPTARI
Sementara itu, pada sidang KOPTARI (Konferensi Pemimpin Tinggi Antar Tarekat Religius Indonesia), IBSI mengajukan enam nama para suster yang terpilih dengan suara terbanyak setelah ketua. Dari nama-nama enam orang suster ini, nantinya ada empat nama yang akan didapuk menjadi pengurus KOPTARI, sementara lainnya ikut mengurusi IBSI.
Baru pertama kali ini, saya boleh mengikuti Sidang Pleno IBSI berkenaan dengan tugas saya sebagai Provinsial Kongregasi Soeurs de Notre Dame (SND). Sama sekali tidak pernah terbersit rasa dan gagasan bahwa saya akan terpilih sebagai Ketua IBSI.
Dalam hati saya, ada suara membisik hati ketika nama saya disebut telah memperoleh suara terbanyak dalam proses ‘pemilu lokal’. Kata hati saya waktu itu: “Tuhan kini meminta saya untuk lebih melayani”, meskipun nantinya harus kerja ekstra keras karena program kerja internal untuk Kongregasi SND juga sudah banyak menyita perhatian dan waktu.
Namun saya bersikap bahwa saya harus siap menjalani tugas baru di luar Kongregasi SND ini. Karena bagaimana pun, para suster dari berbagai tarekat itu telah mempercayakan tugas dan tanggungjawab ini kepada kami.
Usai ‘pemilu lokal’ di jajaran IBSI, maka ketika terjadi sidang pemilihan pengurus untuk KOPTARI tersisa dua nama untuk menjadi anggota Pengurus IBSI masa bakti periode tahun 2017-2020.
Berikut ini susunan Pengurus IBSI yang baru:
- Ketua: Sr. Maria Monika Ekowati SND.
- Wakil: Sr. Anne Marie OP.
- Sekretaris: Sr. Fransita SPM.
- Bendahara: Sr. Elfrida AK.
Anggota Pengurus IBSI 2017-2020
- Martha MASF (Regio Jawa).
- Taviana CB (Regio Kupang).
- Yohana KYM (Regio Medan).
- Sr. Veronica DSY (Regio Maluku).
Motto kami adalah “Kerjasama dalam Persaudaraan Sejati”.
Maksud dan tujuan IBSI adalah menjadi wadah untuk membina persaudaraan sejati dan kerjasama antar Ordo, Kongregasi dan Insitut Sekular Perempuan di Indonesa dalam menghayati nasihat-nasihat Injili agar kehidupan dan kerasulan para anggota sesuai dengan situasi zaman (bdk. PC no 23).
Tugas dan wewenang
- Menyusun program kerja sesuai dengan maksud dan tujuan IBSI serta rekomendasi Sidang Pleno IBSI dan KOPTARI.
- Mengesahkan anggaran tahunan yang diajukan oleh bendahara.
- Menyiapkan dan menyelenggarakan Sidang Pleno.