MANOKWARI, 20 Februari 2016, bertempat di halaman SD Santa Sesilia (Padma I) lebih dari 800 ratusan anak, orangtua murid, alumni hadir dalam perayaan misa syukur dan resepsi memperingati hari berdirinya SD ini yang dulunya dikenal dengan nama SD Misi. SD ini memang berdiri dalam kompleks tanah misi yang berada di Jl. Brawijaya- Manokwari (Papua Barat). Para undangan turut hadir diantaranya berapa kepala sekolah tingkat SD, Komite Sekolah, PSW YPPK-KMS, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga.
Acara ini adalah puncak dari beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Demikian yang disampaikan oleh Ester Toba dalam sambutannya: “Acara ini dalam rangka hut sekolah ini dan perayaan ini merupakan yang pertama kali dirayakan ketika SD St. Sesilia genap berumur 65 tahun.”
Dalam persiapan acara ini, para alumni terlibat dalam dukungan dana maupun sumbangsih lainya. Dukungan dana juga diberikan pihak PSW YPPK Manokwari. Beberapa kegiatan untuk menyongsong HUT SD ini telah dilakukan sebelumnya yaitu lomba makan kerupuk, lari kelereng, taring tambang, lomba balap karung, fashion show, baca puisi, baca Alkitab indah.
Harapan Ester adalah semoga kegiatan HUT ini dapat dilakukan setiap 5 (lima) tahun. Lewat kegiatan-kegiatan lomba anak – anak dapat mengembangkan pengembangan karakter dan pontensi.
Sebagai Kepala Sekolah baru di SD ini, Ell merasa bangga karena kerjasama para guru semakin erat didukung oleh komite sekolah yang hadir. Demikian Petronela Ell, mantan guru SD PADMA I (Sta. Sesilia) dan kini Kepala Sekolah ke-8. “Lewat acara ini, kami (dewan guru) dapat bertatap muka langsung dengan para orangtua murid,” ungkapnya.
Harapannya adalah agar bangunan sekolah yang belum rampung dapat terselesaikan sehingga ruang kelas dan beberapa fasilitas untuk menunjang proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Ditambahkan juga bawah salah satu indikator sebuah negara maju karena pendidikannya. Karena lewat pendidikan (sekolah), seseorang bisa menciptakan sesuatu atau menduduki suatu jabatan.
Para alumni
Ia memberi contoh, Wakapolri Komisaris Budi Gunawan dan Wakil Gubernur Irene Manibuy adalah alumni SD Santa Sesilia Manokwari.
Ia juga mengajak kerjasama para orang tua, alumni, komite sekolah, PSW-KMS serta semua elemen untuk saling bekerjasama dan mendukung pendidikan di Tanah Papua, khususnya di SD Santa Sesilia.
Dalam kesempatan itu juga, Bambang selalu Pelaksana Tugas dari PSW YPPK-KMS mengatakan, “Alumni yang sudah dihasilkan oleh SD Misi/Padma I/St. Sesilia ini kurang lebih 6.000 orang. Beberapa alumni telah menjabat posisi penting baik ditingkat daerah sampai pusat, semuanya itu karena perjuangan yang luar biasa dari para guru dan mantan guru dalam mendidik,” ungkapnya.
Menurut dia, sekolah katolik yang ada di Indonesia memiliki 6 keunggulan, di antaranya pendidikan nilai, pendidikan yang berpusat pada siswa, pendidikan multicultural, bahasa asing, Information Communication and Technology (ICT) dan kewirausahaan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para dewan guru dan mantan guru serta staf yang telah memajukan SD YPPK Santa Sesilia, dan para alumni, komite sekolah dan orangtua yang telah mempercarakan anaknya untuk mengenyam pendidikan di SD St. Sesilia. Termasuk terima kasih atas bantuan Pemerintah.
Acara ini diawali Misa Syukur yang dimulai pada pukl 08.00 WIT dipimpin langsung oleh Romo MP Harsono, Pr. Dalam khotbahnya, Romo mengajak: “Kita semua diajak untuk mereflesikan titik akhir dan titik potensialitas ketika kita memperingati HUT. Pendidikan itu tidak mengenal usia, sehingga pendidikan itu penting. Lewat pendidikan juga, maka anak-anak menjadi pribadi yang cerdas sehingga guna bagi bangsa dan negara.”
Dalam sesi santai semua yang hadir dijamu dengan makan bersama. Suasana keakraban dan kegembiraan semakin terasa dengan hadirnya beberapa kelompok tari, hiphop dam lantunan
Suara salah satu alumni yakni Alex Arsiandi menyampaikan sebagai berikut: “Sekitar tahun 1969, saya masuk di kelas 1 SD St. Sesilia. Pada waktu itu, gurunya adalah Ibu Sumarlan yang juga pernah menjadi Kepsek. Kondisi sekolah waktu itu sama seperti sekarang, hanya saja sekitar sekolah masih ditumbuhi berbagai pohon yang rindang dan belum adanya paving block. Polisi yang tengah bertugas di depan sekolah saat acara ini berlangsung adalah adik kelas saya dan namanya Pak Alex. Ia sama satu angkatan dengan Ibu Irene M.”
Di akhir sambutan dan atas nama para alumni, Alex mengatakan: “Selamat dan sukses buat perkembangan sekolah yang tercinta ini”.
Puncak acara ini ditandai dengan pemotongan kue oleh kepala sekolah dan kemudian diberikan kepada beberapa alumni, PSW YPPK-KMS, Komite Sekolah dewan guru serta undangan lainnya. Pemberian hadiah kepada para pemenang lomba diselenggarakan oleh para guru. Lagu sayonara dan tembang-tembang merdu dari guru-guru menutup acara ini.
Bravo – HIDUP YPPK
Kredit foto: Agustinus Lebang