SEMUA ini berawal dari pernyataan Paus Fransiskus awal Februari 2022. Beliau menyatakan bahwa kalau kini terjadi krisis panggilan di Eropa, maka -kata Paus Fransiskus- “tengoklah pulau-pulau di Indonesia, maka di sana kita akan mendapatkannya.”
Kurang lebih seperti itu konten isi pidato Paus Fransiskus saat audiensi umum dalam rangka Hari Hidup Bakti Sedunia ke-26 di Vatikan, awal Februari 2022 lalu.
Indonesia, produsen panggilan hidup religius
Di mata Tahta Suci, Indonesia menjadi penting dalam hal “produksi” benih-benih panggilan hidup bakti sebagai calon imam, suster, bruder, dan frater.
Kalau dulu, Indonesia menjadi “Tanah Misi” bagi para misionaris dari Eropa dan belahan bumi lainnya, kini Indonesia menjadi negara “pemasok” tenaga misionaris paling gencar dan sangat banyak ke seluruh penjuru dunia.
Tidak hanya ke Eropa -darimana dulu para misionaris itu datang mengunjungi Indonesia- tapi para misionaris Indonesia ini kini berkarya di Afrika, Asia, Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan tentu saja juga di Eropa Barat, Eropa Tengah, dan Eropa Timur – termasuk Rusia.
Menyambut Paskah 2022 dan merespon momentum keterlibatan para misionaris Indonesia di seluruh dunia itu, maka kemudian digagaslah kegiatan Perayaan Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia.

“Indonesia to the Continents”
Kegiatan itu akan berlangsung dalam format Perayaan Ekaristi. Dalam bentuk hybrid. Misa Paskah luring berlangsung di Roma, Italia. Sedangkan, “studio” tayang berada di Jakarta.
Perayaan Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia ini dibesut dengan tema “Indonesia to the Continents – Indonesia ke Benua-benua”.
Menurut rencana, kegiatan Paskahan Bersama “Internasional” ini akan dihadiri para perwakilan dan missionaris Indonesia dari 70 negara – tempat mereka kini berada, berkarya, atau tugas belajar.
- Kegiatan yang diadakan secara daring hari Sabtu, tanggal 7 Mei 2022 mendatang.
- Mulai pukul 15.00 WIB (16.00 WITA, 17.00 WIT).
Intensi umumnya adalah persembahan khusus kepada para misionaris Indonesia yang kini berkarya di 70 negara tersebut.
Lima pembesut utama
Untuk pertama kalinya, kegiatan Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia ini melibatkan lima komunitas pembesutnya, yakni:
- PWKI (Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia)
- Para misionaris Indonesia di luar negeri.
- IRRIKA (Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi Roma).
- Jaringan KKI Diaspora Sedunia.
- Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA)/
Program acara ini didukung sepenuhnya oleh KBRI untuk Tahta Suci (Vatikan).
Misa konselebrasi di Roma
Perayaan ini akan diawali dengan Perayaan Ekaristis secara konselebrasi. Bersama empat orang imam misionaris Indonesia yang kini berada dan bertugas di Roma, yakni:
- Romo Leonardus Mali Pr asal Keuskupan Kupang dan kini tugas belajar di Roma.
- Romo Agustinus Purnomo MSF asal Sukoharjo, Jateng, yang saat peristiwa nanti tengah melakukan visitasi di Norwegia dalam kapasitasnya sebagai Superior General Kongregasi Imam Misionaris Keluarga Kudus (MSF).
- Romo Paul “Polce” Halek SSCC – Ketua IRRIKA di Roma.
- Romo Markus Solo Kewuta SVD di Vatikan.
Alasan di balik layar
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara AM Putut Prabantoro, ada alasan di balik pelibatan lima komunikas Katolik Indonesia. Kata Penasihat PWKI ini, semua ini memang terkait dengan pernyataan Paus Fransiskus dalam pesannya pada Perayaan Vita Consacrata – Hidup Bakti, tanggal 2 Februari 2022
“Paus dengan tegas menyebut Indonesia sebagai pulau-pulau panggilan. Sebagai konsekuensinya, dalam konteks ini adalah Indonesia tidak hanya berarti Gereja Katolik Indonesia tetapi lebih luas lagi yakni bangsa-negara Indonesia yang merupakan satu kesatuan,” jelas Putut, kini Taprof (dosen) Bidang Ideologi dan Sosbud di Lemhannas RI.
Dari Roma, Penasihat Panitia Penyelenggara, Romo Leonardus Mali mengungkapkan, tradisi Perayaan Natalan dan Paskahan bersama secara virtual sudah dilakukan Jaringan KKI Diaspora Sedunia sejak tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19.
“Meski tema tahun ini adalah ‘Indonesia to the Continents’, namun secara makna tetap sama dengan tema tahun-tahun sebelumnya yakni ‘Indonesia ke Seluruh Dunia’.
Perayaan kali ini diharapkan lebih luas dan meriah karena dipersembahkan serta sekaligus melibatkan para misionaris Indonesia yang saat ini sedang bermisi di 70 negara di seluruh dunia,” tutur Romo Leo Mali Pr di Roma.
Menurut Leo Mali, ke-70 negara tersebut antara lain seluruh negara di:
- Benua Amerika;
- Negara-negara di Eropa termasuk Kazakhstan dan Rusia;
- Benua Afrika termasuk Kenya, Madagaskar Zimbabwe, Kongo, Sudan, Uganda, Malawi termasuk Afrika Selatan;
- Beberapa negara di Asia termasuk Vietnam, Kamboja, Myanmar, Thailand, Hong Kong, Jepang, Taiwan, dan India;
- Benua Australia.
“Tidak dapat disangkal, para misionaris dan diaspora Katolik Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari komponen bangsa indonesia.
Mereka adalah ‘duta-duta’ Indonesia yang mempromosikan nilai-nilai serta budaya Indonesia seperti kerukunan, kekeluargaan, kebhinnekaan, serta nilai-nilai kristiani yang terikat dengan budaya Indonesia yang sangat kaya dan beragam di masing-masing negara tujuan misi.
Ini merupakan penegasan bahwa Gereja Katolik Indonesia adalah bagian utama dari kekuatan-kekuatan peradaban lainnya yang membangun sebuah rumah bersama yang bernama Indonesia,” ucapnya.
Antusias
Dari Sydney di Australia, Frans Simarmata selaku Koordinator Jaringan KKI & Diaspora Katolik Indonesia Seluruh Dunia menegaskan berikut ini.
Kehadiran Jaringan KKI & Diaspora Katolik Indonesia serta Misa Paskah ataupun Natal berbahasa Indonesia secara daring ini, kata dia, sungguh bisa mengisi kekosongan bagi diaspora di perantauan yang tidak bisa ke gereja atau berkumpul bersama saudara/keluarga.
Frans Simarmata mengaku menyambut Perayaan Paskah Sedunia ini dengan sangat antusias.
“Hal tersebut juga sekaligus menjawab kebutuhan pelayanan rohani dalam Bahasa Indonesia di tempat atau negara domisili saat ini,” imbuhnya.
Sementara itu dari Rusia, Romo Baltasar Lukem SVD juga menyambut gembira pertemuan Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia secara daring. Apalagi kegiatan ini berhasil melibatkan komunitas Katolik lebih luas di dalam dan luar negeri.
Ini pertemuan (yang lebih luas) pertama dalam sejarah Diaspora Katolik Indonesia sedunia.
“Hemat saya, pertemuan ini menjadi penting karena tiga alasan.
- Pertama, merupakan momen perkenalan bagi Diaspora Katolik Indonesia yang tersebar atau berkarya, bermisi di berbagai belahan dunia.
- Kedua, Perayaan Paskah Bersama merupakan momen indah untuk berbagi suka cita dan damai sejahtera serta saling meneguhkan satu sama lain.
- Ketiga, menjadi momen untuk berbagi pengalaman dalam kesaksian tidak hanya soal iman Katolik tetapi juga memperkenalkan Indonesia yang beragam budaya, suku, agama dan ras dan juga keindahan dan harmoni alam Indonesia.
Dalam kaitan dengan ini, Diaspora Katolik Indonesia harus selalu berpegang teguh pada prinsip 100 % Katolik, 100 % Indonesia,” ujar Romo Baltasar.
Sedangkan Victor Fernandez selaku Ketua Jaringan KKI Mexico mengungkapkan, meskipun tinggal di luar negeri, para misionaris begitu juga anggota dengan KKI rasa nasionalisme mereka tidak pernah pudar.
“Saya tinggal di México City sudah 46 tahun. Saya tahu betul misionaris Indonesia yang pertama masuk ke México yakni dari Kongregasi SVD, Xaverian, Claretien (CMF), SSpS, Hamba Maria (OSM), SNDM, dan beberapa lainnya.
Orang Indonesia tertua dan yang paling lama tinggal di Mexico adalah saya. Saya sekarang berusia 73 tahun tapi kami sekeluarga adalah 100 % Katolik, 100 % Indonesia,” pungkasnya. (Selesai)