MINGGU pagi tanggal 11 Agustus 2019, keriuhan terjadi di halaman depan kompleks Gereja St. Gemma Galgani Paroki Katedral Ketapang, Kalbar.
Anak-anak menyambut dengan perasaan sukacita, ketika di halaman itu datanglah para pastor “wajah-wajah” baru yang mulai mendatangi Gereja Katedral Ketapang. Juga datang bersama mereka adalah para suster OSA dari berbagai “kelompok” penghayat spiritualitas St. Augustinus.
Para tamu asing itu datang dari Cebu di Filipina, Ibukota Manila juga di Filipina, Kenya, Australia, dan Roma. Sementara, para imam dan suster lainnya datang dari sejumlah kota di Indonesia yakni Bandung, Pontianak, Larantuka di Flores, Sorong di Papua, dan lainnya.
Jaringan imam dan suster penghayat spiritualitas St. Agustinus
Para imam itu datang dari jaringan kelompok religius penghayat spiritualitas St. Augustinus baik dari Indonesia dan luar negeri: OSA, OAD, OAR. Sementara lainnya datang dari Kongregasi CDD, CP, imam diosesan, dan lainnya.
Kurang lebih ada 20 orang imam ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi meriah yang dipimpin bersama oleh Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi bersama Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus, Romo Zacharias Lintas Pr, Romo Chrisantus CP, dan Romo Provinsial Ordo Santo Augustinus (OSA) Provinsi Cebu di Filipina.
Misa menjadi meriah karena koor dibawakan oleh sekelompok suster OSA di bagian paduan suara dan pemegang alat musik gamelan. Sementara orang lain memainkan sape –alat musik tradisional khas Dayak.
Bagian dalam Gereja St. Gemma Galgani Paroki Katedral dipenuhi umat. Juga di bagian sayap kanan dan kiri gereja. Bisa jadi, jumlah umat yang datang mengikuti Perayaan Ekaristi Syukur dalam rangka pesta merayakan 70 tahun karya misi Suster OSA di Indonesia ini berjumlah kurang lebih 1.500-an orang. (Berlanjut)