SEKITAR 80 desa di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, rawan kekeringan khususnya saat kemarau sehingga pemerintah setempat menyiapkan bantuan air bersih kepada masyarakat di daerah itu.
“Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan guna pendataan ulang desa-desa yang harus diantisipasi dan kemungkinan mendapat bantuan air bersih,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kebumen Muhyidin di Kebumen, Senin.
Kabupaten Kebumen terdiri atas 460 desa dan kelurahan serta 26 kecamatan. Berdasarkan data BPBD setempat, daerah rawan krisis air bersih meliputi 80 desa yang tersebar di 16 kecamatan.
Ia menjelaskan, rencananya penyaluran bantuan air bersih mulai akhir Juli atau awal Agustus 2012.
“Sambil melihat kondisi perkembangan situasi di lapangan,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Kebumen telah mengalokasikan dana sebesar Rp250 juta untuk program bantuan air bersih di daerah rawan tersebut.
Dana tersebut, katanya, untuk penyaluran air bersih hingga perkiraan sebanyak 2.160 tangki. Dana itu berasal dari APBD 2012 sebesar Rp204 juta dan APBD Perubahan 2012 Rp46 juta. Program serupa pada 2011 dengan dana Rp204 juta.
Ia menjelaskan, bantuan air bersih itu harus dimanfaatkan seefisien mungkin oleh masyarakat untuk kebutuhan makan dan minum. “Bukan untuk lainnya,” katanya.
Kepala Seksi Logistik dan Peralatan BPBD Kebumen Basori mengatakan, penyaluran bantuan itu menggunakan enam truk tangki antara lain milik BPBD sebanyak 4 unit, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kebumen dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kebumen, masing-masing satu unit.
“Teknis distribusinya masih akan dirapatkan dengan sejumlah pihak terkait pada minggu ini,” katanya.