MERAYAKAN pesta hari jadi pertama-tama bukan merayakan deret waktu, kemarin 83 sekarang 84 tahun depan 85, bukan seperti itu.
Sebagai orang beriman, kita sedang merayakan rangkaian cinta kasih Allah pada kita, kasih Allah yang tidak pernah putus, kendatikita tidak dapat melihatnyaatnya, kendati kadang kita merajuk dan meninggalkan Allah, namun Allah Maha Setia, Allah Maha Baik tidak pernah meninggalkan anak-anaknya dalam kekurangan.
Kita tidak kekurangan ataupun kesulitan. Kita tidak mengalami defisiensi cinta. Bahkan sebaliknya, kita ditarik kepada sumber cinta yakni Allah untuk masuk ke dalam hatinya dan selanjutnya untuk diutus pergi menjadi garam dan terang di tengah masyarakat.
Saudara-saudariku yang terkasih mari kita cermati Injil hari ini.
Seorang Bartimeus yang mempunyai cacat mata boleh dikatakan ia tak mampu melihat sama sekali. Namun, ia hidup dituntun oleh hatinya ia hidup dituntut oleh pendengarannya, sehingga ia mendengar saat Yesus datang.
Celaka orang yang banyak mulut, tapi tak mau mendengar, apalagi tidak mau mendengar suara Tuhan sendiri.
Orang beriman diundang lebih banyak mendengar, pengurus-pengurus Gereja, terutama pengurus-pengurus lingkungan. Hendaknya walaupun punya telinga tak sebesar telapak tangan, tapi pendengarannya sungguh luas, yang penting mau mendengar mau didididik.
Mau mendengar dan mau dididik maka mereka bahkan akan berjumpa dengan sang kebenaran yakni kasih Allah.
Demikian cuplikan homili Romo Emanuel Wahyu Widodo Pr, Pastor Paroki dalam Misa Syukur HUT ke 84 Paroki Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel Katedral Malang.
Ini terjadi pagi hari Minggu 28 Oktober di Gereja Katedral Malang.
Hadir dalam selebrasi dua orang romo dari Seminari Tinggi Ordo Karmel Yohanes A. Sancto Samsone Malang, dua romo dari Seminari Tinggi SMM Pondok Kebijaksanaan, dan Romo Blasius Tira Pr Rektor Seminari Tinggi Interdiosesan Malang, serta dua imam diosesan Malang.
Hadir pula ratusan umat paroki yang menyambut dengan penuh syukur dan gembira Misa Syukur ini hingga gedung gereja tidak dapat menampung mereka. Banya orang rela mengikutinya dari halaman samping gereja yang memang sudah disiapkan untuk mengantisipasi luberan umat.
Lagu Sewaka Bakti sebagai lagu pembuka Misa Syukur dengan iringan gamelan, para pengrawit dan anggota koor dari umat paroki sendiri yang kali ini mengenakan pakaian adat Jawa.
Mereka sudah berlatih beberapa bulan sebelumnya dibawah koordinasi Bapak FX Soehardjo di SMAK Santo Albertus Malang.
Tema HUT paroki
Romo Emil menegaskan, Perayaan 84 tahun Gereja SPMGK Katedral Malang bertema, “Persaudaraan yang bekerja bersama dengan gembira”.
Dasarnya adalah Surat Gembala Paus Fransiskus yang pertama yang diberi judul, “Gaudium Evangelium”, “kegembiraan dalam mewartakan Injil, dan Injil itu pertama-tama bukan tulisan buku, tetapi Injil yang pertama-tama adalah Yesus Kristus sendiri yang mengasihi kita semua.
Injil itu adalah mengalami kasih Allah dan membagikan sukacita kasih Allah. Injil akan membawa sukacita bukan pertengkaran, bukan kegalauan apalagi rasa pesimis dan kecil.
Pesta ini bukan puncak dari pesta-pesta kita, memang sangat meriah, sangat menggembirakan, umat paroki dengan guyub menyumbangkan segala tenaga pikiran waktu dan dana untuk mempercantik gereja, dan tidak lama lagi gereja akan diberi pendingin baru supaya sejuk dalam beribadat.
Kasih mengalir melalui banyak orang-orang baik dan luar biasa. Demikian penegasan Bapak M.S. Nugroho Sugiwiyono, Ketua DPP, ketika memberi sambutan.
Ia mengingatkan kembali perjalanan menyambut HUT ke-84 Paroki yang sudah dimulai pada awal bulan September dan Oktober 2018. Masing-masing bidang cancut tali wondo mencoba menggerakkan umat paroki sesuai dengan bidangnya.
Kegiatan atau pun acara yang menyangkut kerohanian dari Bidang Liturgi dan Bidang Pewartaan serta yang menyangkut jasmani dari Bidang Pelayanan , Bidang Paguyuban dan Bidang Kesaksian dapat ditampung dalam memeriahkan HUT Paroki. “Pokoknya luar biasa,” kata Pak Nug.
Bahkan pada Minggu pagi 7 Oktober 2018 ada acara yang terbuka untuk umum yang diikuti oleh dua ribuan orang yakni jalan sehat dengan hadiah utama sepeda motor, yang mengambil rute sekitar wilayah Kelurahan Oro-oro Dowo di mana Gereja Katedral Malang berada.
Wakil Walikota Malang Bapak Sofyan Edi Jarwoko bersama Bapak Uskup Malang Mgr. Henricus Pidyarto O.Carm berkenan mengibarkan bendera start dan pelepasan balon sebagai tanda jalan sehat dimulai.
Website paroki
Pada penghujung Pesta Syukur, Pastor Paroki berkenan me-launching website paroki dengan nama “parokikatedralmalang.org”.
Web ini dibangun oleh kerjasama Tim IT Paroki dengan Tim IT Universitas Katolik Widya Karya Malang.
Selamat mengudara mewartakan kabar baik Tuhan.