Home BERITA Pelita Hati : 30.11.2018 – Siap Sedia

Pelita Hati : 30.11.2018 – Siap Sedia

0
1,987 views

Bacaan Matius 4:18-22

Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. 

SAHABAT pelita hati,

Hari ini Gereja merayakan pesta santo Andreas Rasul. Dia adalah salah satu dari keduabelas rasul yang dipanggil dan dipilih Tuhan untuk menjadi penjala manusia. Bersama dengan Simon Petrus saudaranya, juga Yakobus dan Yohanes, ia yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan atau penjalan ikan kemudian dipanggil Tuhan untuk menjadi penjala manusia.

Sahabat terkasih,

Kisah panggilan murid-murid pertama ini menyajikan pesan-pesan keutamaan yang tentu saja dapat menginspirasi hidup kita di zaman ini.

Pertama, Andreas dan murid-murid lainnya adalah nelayan sederhana. Mereka orang biasa, bukan keturuan para imam dan tokoh-tokoh agama. Mereka juga bukan kaum cerdik pandai yang mempelajari serta menguasai hukum Tarurat dan kita nabi-nabi. Mengapa justru Tuhan memilih mereka untuk menjadi murid dan rasul-Nya? Takkan pernah kita mendapat jawaban pasti. Yang jelas Tuhan tak menilai orang dari kemampuan dan kecapannya tetapi Ia memilih dengan kehendak bijaksananya. Tuhan tak melihat luarannya tetapi menembus lubuk hati manusia. Dan rasanya pilihan Tuhan sungguh tepat. Apa buktinya? Hal ini terjawab dalam pesan keutamaan kedua, yakni:  Andreas dan kawan-kawannya tidak berpikir panjang untuk menjawab panggilan dan tawaran Tuhan. Mereka segera meninggalkan jala dan hasil tangkapannya alias meninggalkan mata lencaharianya lalu mengikuti Yesus. Mereka tidak menunda-nunda dan banyak bertanya tetapi segera mengikuti-Nya. Inilah sebentuk sikap siap sedia menjawab panggilan Tuhan.

Sahabat terkasih,

Kisah panggilan para murid pertama ini hendaknya memacu kita untuk berani memberikan diri seutuhnya bagi karya dan pelayanan. Jangan kita suka menunda-nunda jika untuk pelayanan Gereja dan sesama. Tetap bersiap sedia dan berikan yang terindah bagi Tuhan dan pelayanan.

Tanah Papua tanah yang kaya,
surga kecil jatuh ke bumi.
Jika kita sungguh percaya,
berkat-Nya melimpah tuk hari ini.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here