Puncta 03.12.18. Markus 16:15-20: Semangat Fransiskus Xaverius di Pasang Surut, KA Palembang

0
529 views
http://www.sesawi.net/2017/10/25/keuskupan-agung-palembang-para-imam-diosesan-susuri-sungai-musi-menuju-pasangsurut/

DALAM buku hariannya, St. Fransiskus Xaverius, misionaris yang pernah menginjakkan kaki di Maluku, pada awal 1546 menulis: “Para pelaut menyita seluruh waktuku dari pagi hingga malam, terus menerus mendengarkan pengakuan dosa, mengunjungi orang sakit, memberikan sakramen-sakramen dan penghiburan rohani kepada mereka yang akan meninggal dan sering pula berkotbah”.

Aku jadi ingat bagaimana bapakku yang berlindung pada orang kudus ini ikut mewartakan Injil.

Sejak dari Caeng sampai di Pasang Surut, Palembang, banyak jejak cerita berkatekese bisa dikisahkan.

Rumah kami yang berdinding bambu sering jadi tempat kumpul orang-orang muda yang minta dibimbing oleh bapak.

Keuskupan Agung Palembang: Para Imam Diosesan Susuri Sungai Musi menuju Pasangsurut (1)

Di Jalur 16 Pasang Surut, bapak juga aktif mengajar iman, membantu alm. Romo Abdi SCJ berkeliling dari stasi satu ke stasi yang lain, bahkan sering menginap di stasi.

Bapak merasa senang di masa tuanya, panenan sudah bisa dinikmati: ada yang jadi imam, suster dan frater dari keluarga-keluarga katolik.

Saya pernah dikirimi chat di Messenger dari seorang suster: “Saya pernah live in di Pasang Surut Jalur 16. Di rumah Bpk. FX Sridadi. Dia punya dua anak yang jadi romo. Apakah salah satunya ini ya?”.

Bapak ibu sangat senang menerima siapa pun di rumah kayu yang sederhana.

Turne Kunjungi Umat Katolik di Pedalaman Sumsel: Membangun Asa di Pasangsurut (2)

Saya yakin semangat St. Fransiskus Xaverius itu sungguh dihayati bapak. Di rumah kami, bapak membuat rooster (pintu angin) khusus dengan huruf FXY yakni singkatan Fransiskus Xaverius dan Yuliana, nama baptis ibu kami.

Hari ini, seluruh Gereja Katolik memperingati St. Fransiskus Xaverius.

Semangat mewartakan Injil ke seluruh dunia itulah yang dilakukannya. Ia pergi ke Goa India, berlayar ke Maluku, melanjutkan ke Tiongkok bahkan hampir masuk ke Jepang.

Ia mengikuti amanat agung Yesus: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”.

Fransiskus Xaverius telah menanam sabda Tuhan di Bumi Nusantara. Kita diajak ikut memeliharanya supaya benih iman itu tumbuh subur dan berbuah melimpah.

Mari kita lanjutkan karya orang suci ini dengan memberi kesaksian tentang Kabar Sukacita Allah. Selamat berpesta nama bagi mereka yang berlindung di bawah St. Fransiskus Xaverius.

Terimakasih juga untuk bapak saya yang telah memberi contoh menghayati semangat Santo Pelindungnya.

Ke sawah mengejar tikus. Tikus dipanggang jadi santapan.

Terimakasih Santo Fransiskus Xaverius. Yang memberi teladan menabur iman. Berkah Dalem.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here