Tahun C-1. Masa Biasa
Selasa, 15 Januari 2019.
Bacaan: Ibr 2:5-12; Mzm 8:2a.5.6-7.8-9; Mrk 1:21b-28.
Renungan
PERKATAAN dan dampak dari sebuah perkataan itu tergantung pada siapa yang mengatakannya. Perkataan Tuhan mempunyai kuasa dalam mengajar juga kuasa untuk mengusir roh jahat dari dalam seseorang yang justru ada di dalam rumah ibadat. “Diam dan keluarlah dari padanya!” adalah kata perintah yang diberikan dengan kuasa. Kuasa itu mencul dari identitasNya sebagai Yang Kudus Dari Allah. Perkataan itu mengerjakan sesuatu dan punya dampak.
Dalam hidup sehari-hari, kuasa perkataan itu dapat dengan mudah kita temukan, karena jabatan, kedudukan, sikap hormat atau usia. Tetapi juga ada orang yang kata-katanya mempunyai kuasa karena pengetahuan yang mendalam, kebenaran dan kewibawaan dari perkataannya itu.
Karena kata mempunyai kuasa, maka penting bagi kita untuk cermat dalam berkata-kata. Semakin kita menjadi referensi bagi banyak orang, semakin kata-kata kita berdampak pada banyak orang. Paulus dalam Ef 4:29 mengatakan : Jangan ada perkataan busuk yang keluar dari mulutmu melainkan perkataan apa pun yang baik, untuk membangun, karena ”Lidah yang tenang adalah pohon kehidupan, tetapi lidah yang menyimpang menghancurkan semangat.” (Ams 15:4) Marilah dengan perkataan kita, kita kalahlah kuasa kejahatan dalam diri kita dan dalam diri orang dengan berkata yang benar, baik dan membangun.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana kewibawaan kata-kata Tuhan Yesus dan dampaknya bagi pendengar dan bahkan bagi roh jahat.
Refleksi
Apakah aku menjaga lidah dan kata-kataku untuk mengungkapkan kebaikan dan membangun hiduku dan orang lain?
Doa
Ya Bapa, semoga aku semakin bijak dalam berkata-kata.
Perutusan
Jagalah perkataan anda karena kata-kata mempunyai dampak bagi orang yang melihat hidup anda berarti
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Amin