Artikel Kesehatan: Paska Rumah Sakit

0
145 views
Ilustrasi by Ist

PADA tahun 2030, kita akan mengucapkan selamat tinggal rumah sakit (goodbye hospital, hello home-spital), karena konsep tersebut sudah usang. Hampir 20 tahun terakhir, dunia layanan kesehatan didominasi oleh terobosan di bidang biologi. Namun demikian, saat ini biologi sedang dimakan oleh robotika dalam ke era jaringan.

Apa arti pergeseran ini bagi dokter, pasien, dan bahkan RS?

Dr. Donna Marbury di Columbus, Ohio, AS, menulis tentang Strategi Bisnis dan Teknologi dalam  laman managedhealthcareexecutive, tentang lima teknologi layanan kesehatan yang paling menjanjikan yang akan membuat RS perlu berisap untuk masa depan.

  • Pertama adalah ‘blockchain’, yang membuat sistem rekam medik tersambung dengan banyak RS lain dalam basis data tunggal, termasuk data klinis dan keuangan, secara independen dan transparan.
  • Kedua adalah kecerdasan buatan atau ‘Artificial Intelligence’ (AI), khususnya metode dalam bidang onkologi, terutama untuk pasien kanker stadium 4 yang telah kehabisan pilihan jenis perawatan lainnya.
  • Ketiga adalah pusat komando di rumah sakit seperti di NASA. Pusat komando digital yang komprehensif dan interaktif, di mana dokter dapat memperoleh data dari semua pasien di RS, menggunakan perangkat GE Healthcare, mirip dengan pusat kontrol lalu lintas udara di bandara.
  • Keempat adalah pemeriksaan penunjang medis untuk meningkatkan keterlibatan dan kepuasan pasien, misalnya dalam menentukan tekanan atau kompresi dan pemosisian selama pemeriksaan mamografi yang saat ini menyakitkan. Alat baru ini diciptakan GE Healthcare yang disebut Senographe Pristina, perangkat mamografi 3D.
  • Kelima adalah mesin pencocokan identitas pasien, yang secara cerdas menyaring puluhan juta data pasien dengan tepat dalam milidetik menggunakan MPI Big Data 4medica, yang disebut interoperabilitas.

Dr. Melanie Walker, Profesor Neurologi di University of Washington dan Johns Hopkins School of Medicine, USA, dalam paparannya di World Economic Forum Davos 2018 sedikit berbeda dengan Dr. Donna Marbury, dalam memprediksi teknologi layanan kesehatan di RS. Harus diakui bahwa inovasi biologi telah menciptakan prestasi dokter dalam layanan pasien.

Misalnya penemuan protease inhibitor, sebuah obat antivirus yang mengubah hasil klinis pasien HIV-positif dan Viagra, obat yang kurang dikenal untuk mengobati hipertensi arteri paru, ternyata mengubah prospek pasien disfungsi ereksi. Namun demikian, teknologi komunikasi dan informasi yang merupakan cabang ilmu baru, ternyata memiliki dampak besar pada cara dokter berpikir tentang layanan pasien dan fungsi RS.

Pada tahun 2030, epidemi penyakit akan semakin terganggu (disrupted) oleh teknologi, sehingga RS mungkin memiliki jenis penyakit yang jauh lebih sedikit untuk dikelola.

Revolusi industri 4.0 akan memungkinkan manusia untuk hidup lebih lama, lebih produktif, dan lebih sehat, sehingga RS masa depan akan menjadi sekedar sebuah tempat pemberhentian perjalanan alamiah manusia, daripada lubang hitam tempat kematian yang tak terhindarkan. Pasien akan pergi atau mampir di RS seperti mobil untuk ditambal bannya dan dikembalikan ke jalur semula. Beberapa praktik layanan RS bahkan mungkin hilang sepenuhnya dan kebutuhan untuk rawat inap pada akhirnya akan hampir hilang.

Bangsal perawatan RS yang saat ini dipenuhi pasien dengan gangguan satu atau lebih sistem organ, kelak justru hanya akan digunakan untuk proses diagnosis dan perawatan sementara saja. Sebuah perangkat pemindaian digital tunggal akan mampu memberikan gambaran detail aspek metabolik, fungsional, dan struktural pasien, karena mampu menggabungkan fisika spektroskopi, resonansi magnetik, dan radiasi.

Ini berarti dokter hanya perlu satu tindakan pemindaian, dan tidak memerlukan sebuah tindakan invasif yang menyakitkan pasien, seperti operasi biopsi jaringan.

Selain itu, hari-hari pasien kesakitan dan penuh penderitaan saat mereka menunggu donor organ akan segera berakhir juga. Organ, jaringan, dan struktur pendukung seperti tulang atau ligamen akan dicetak menggunakan printer 3D secara biologis, sesuai permintaan dokter.

Kelainan atau patologi jaringan yang akut dan serius, misalnyai gumpalan darah atau tumor, juga akan diatasi dari dalam tubuh pasien, bukan dari luar melalui irisan kulit. Tidak perlu lagi dokter spesialis yang memegang pisau bedah di tangan, karena dalam beberapa menit, kateter endovaskular dan robot kecil akan menyebar ke organ yang dituju.

Dokter juga tidak perlu lagi mempertimbangkan obat apa yang harus diresepkan untuk pasien dan kemudian apoteker yang memberikannya. Perangkat seluler dokter akan menerima informasi yang diperlukan untuk meramu obat, probiotik dan diet khusus, dari ruang penyimpanan data pasien. Selanjutnya, akan terjadi sesuai permintaan dokter, yang akan berlangsung bahkan dalam beberapa menit saja.

Sekarang RS dan dokter wajib memberikan layanan kepada pasien dengan memberikan informasi diagnostik yang paling akurat, intervensi yang paling tidak invasif, dan terapi teraman yang tersedia. Ke depan, pasien secara mandiri akan memiliki informasi yang serupa, sehingga cukup melakukan diskusi singkat dengan dokter secara sepadan. Para dokter dan RS harus mampu melihat prediksi layanan pasien yang sangat berbeda, yaitu saat semakin sedikit orang yang masih membutuhkan RS, karena setiap orang kelak akan dapat mencegah atau mengobati sendiri di rumah, sehingga disebut era paska RS.

Saat ini beban global penyakit sebagian besar dalam aspek pembuluh darah atau vaskular, dengan serangan jantung dan stroke menjadi penyebab kematian terbesar di dunia.

Padahal, keduanya sebentar lagi dapat dicegah dengan pemahaman pasien yang lebih baik, dengan melakukan koreksi atas faktor risiko. Kejadian cidera traumatis juga turun dan akan terus menurun, saat tersedianya mobil tanpa pengemudi dan pekerja robot telah diciptakan untuk menggantikan tugas manusia yang berisiko.

Apakah para dokter dan RS sudah siap berubah?

 

Yogyakarta, 29 Januari 2019

*) Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here