DALAM suatu acara aksi panggilan di sebuah paroki, seorang romo berkata demikian.
Kam, para imam, telah meninggalkan keluarga dan sanak saudara, tetapi di mana-mana orang menerima kami sebagai saudara, bahkan ada yang mengangkat kami menjadi anaknya.
Kami memang hidup miskin, tetapi tidak kekurangan. Kami tidak punya rumah, namun dimana-mana ada tempat tinggal. Kami tidak punya mobil, tetapi bisa naik mobil umat yang mewah.
Kami tidak pernah memasak, tetapi ruang makan pastoran tak pernah kekurangan makan.
Kami tidak punya istri, tetapi kami tidak pernah kesepian karena cinta umat sangat luar biasa. Kami meninggalkan semua, tetapi Tuhan memberi sangat berkelimpahan.
Dulu saya pernah takut, kalau masuk seminari dan menjadi romo akan kehilangan kasih orangtua. Putus hubungan dan tidak pernah lagi pulang ke rumah.
Namun setelah menjadi romo, justru yang bisa leluasa pulang ke rumah dan berjumpa orangtua adalah saya. Adik-adik yang lain karena tugas di tempat yang jauh, berkeluarga, punya anak dan kewajiban pekerjaan tidak mungkin setiap saat pulang ke rumah.
Setahun sekali sudah lumayan. Ketika meninggalkan Jawa untuk bertugas di Kalimantan, di sana Tuhan memberi orang-orang yang menjadi orangtua dan sanak saudara.
Apa yang dikatakan Yesus dalam bacaan Injil hari ini sungguh saya alami.
“Barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu dan bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat; rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal”.
Kata-kata Yesus itu bukan hanya ditujukan kepada para rasul atau imam saja.
Siapa pun juga yang mau berkurban demi Yesus, ia akan menerima kembali berkat seratus kali lipat. Yesus berjanji memberikan kepada siapapun juga tanpa kecuali. Syaratnya adalah berani meninggalkan semuanya.
Kita harus percaya bahwa penyelenggaraan Tuhan bagi kita tak pernah akan berhenti.
Kalau kita berani meninggalkan semua demi kemuliaanNya, Tuhan tak akan membiarkan kita sendirian.
Dengan berbagai cara dan jalan, Ia memelihara hidup kita. Beranikah kita menggunakan semuanya demi kemuliaan Tuhan?
Menggambar gunung dengan tinta warna
Awan gemawan dan burung di udara
Kalau kita mau berkurban meninggalkan semua
Tuhan akan menggantinya dengan berlipat ganda
Berkah Dalem,