PADA tanggal 27 Juli 2016 silam, Sang Jubilaris almarhum Romo Gregorius Sabinus CP merayakan pesta perak hidup imamatnya selama 25 tahun.
Sebuah Perayaan Ekaristi penuh syukur berlangsung di Gereja St. Hieronimus Paroki Tanjung Hulu di Pontianak, tempat di mana waktu itu almarhum Romo Greg –demikian ia biasa disapa akrab– menjadi Pastor Kepala Parokinya.
Hadir dalam perayaan pesta perak imamat ini adalah Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus dan Uskup Emeritus Mgr. Hieronimus Bumbun OFM, tak kurang dari 50-an imam lintas Kongregasi dan diosesan dan sejumlah anggota keluarga almarhum dari Sekadau.
Umat paroki tak ketinggalan berpartisipasi dengan membawa banyak makanan, yang kemudian disantap bersama ala pesta kebun di halaman gereja.
Sebuah panggung disediakan untuk mementaskan tari-tarian, nyanyian, drama, dan kesempatan bagi Bapal Uskup, para pastor, dan umat untuk memeriahkan suasana. Hujan turun cukup deras, tetapi rasa kebersamaan tidak surut. Beberapa umat tetap menari di bawah curah hujan, mengiringi Bapa Uskup Agus yang terkenal piawai menyanyi.
Satu dari tiga koleksi “Sabinus”
Provinsial Kongregasi Passionis Provinsi Indonesia, Romo Nikodemus Jimbun CP, mengatakan sebagai berikut.
Perayaan 25 tahun imamat menghadapkan seseorang pada usia semakin matang dalam kepribadian. Seseorang tidak lagi mempersoalkan apa yang dikatakan orang lain tentang jatidirinya, namun kematangan pribadilah yang berbicara sebelum seseorang mengambil sebuah tindakan.
“Bersama Pastor Greg,” kata Pastor Jimbun CP di bulan Juli 2016 silam itu, “Kami sadar, dalam menjalani hidup imamat, kami bisa terpeleset dan terlena pada kondisi serba nyaman, manja, mapan, cari ketenaran, kuasa, dan harta.”
“Maka, perjuangan jatuh bangun untuk menghadapi dan menjalani aneka tantangan itu dengan bijak dan rendah hati, kami sadari menjadi dinamika penuh makna dalam perjalanan menuju kesucian hidup sebagai imam,” lanjutnya.
In Memoriam Romo Gregorius Sabinus CP: Hikayat Gembala Sapi dan Penjaga Lanting (2)
Tiga orang pastor “Sabinus” di Kongregrasi Passionis
Ada tiga orang imam yang semuanya bernama “Sabinus” di Kongregrasi Passionis Indonesia, demikian ungkap Provinsial Kongregasi CP Romo Nikodemus Jimbun CP di tahun 2016 silam.
Masing-masing imam itu, lanjutnya, memiliki kisahnya sendiri.
- Pastor Sabinus Lohin CP pernah menjabat Provinsial Kongregasi CP. Pastor Sabinus Lohin CP inilah yang berperan penting mengukir sejarah di CP karena ia menjadi “Sabinus” pertama yang masuk Kongregasi CP. “Sayalah ‘Sabinus’ pertama yang masuk Kongregasi Passionis, maka saya berhak atas nama ‘Sabinus’, yang lain silakan pilih nama lain,” canda Pastor Sabinus Lohin CP yang di tahun 2016 itu masih bertugas di Generalat Passionis di Roma, namun menyempatkan diri hadir menyemarakkan pesta 25 tahun imamat almarhum Romo Gregorius Sabinus CP.
- Almarhum Romo Gregorius Sabinus CP menjadi “Sabinus” kedua yang bergabung masuk Kongregasi Passionis.
- Selain Romo Sabinus Lohin dan almarhum Romo Gregorius Sabinus yang pada tanggal 11 Maret 2019 ini meninggal dunia, masih ada nama “Sabinus” lain lagi. Dan itu adalah almarhum Romo Fransiskus Sabinus CP.
Konon dan ini sekadar bahan canda semata, karena nama “Sabinus” itu sudah terlebih dahulu bertengger pada identitas diri Romo Sabinus Lohin CP, maka kedua “Sabinus” lain yang lebih senior harus memilih nama panggilan lain.
“Asal bukan menyebut diri sebagai “Sabinus”,” demikian kuran lebih parodi “rebutan” nama panggilan Sabinus ini di Kongregas CP.
Karena itu, di akhir cerita, almarhum Romo Sabinus “kedua” asal Desa Tapang Pulau ini lalu mengadopsi nama “Gregorius” dan sejak itu dia dipanggil Romo “Greg” alias “Gregorius”.
Sedangkan, almarhum Romo Sabinus asal Desa Sungai Lawak bersedia memilih nama Fransiskus dan selanjutnya dia dipanggil akrab sebagai Romo Frans. (Bersambung)