Puncta 11.06.19 PW. St. Barnabas, Rasul Yohanes 10:7-13: Partner

0
637 views
Ilustrasi Charlie's Angels.

KITA sering melihat film-film detektif seperti Charlie’s Angels, Hawaian Five O, CHIPS, atau Star Trek. Para detectif itu bekerja dengan partnernya. Ada yang dua atau tiga orang saling menolong dan bekerjasama.

Dalam Star Trek ada Kirk, Kapten Spock, Ayel. Di film tiga cewek cantik Charlie’s Angels ada Natalie, Dylan dan Alex. Dalam CHIPS ada dua polisi bernama “Ponch” dan Jon Baker.

Mereka disebut sebagai partner karena saling bekerjasama dan mengisi kekurangan yang lain. Dalam saat-saat kritis, partner akan muncul sebagai penolong dan penyelamat. Mereka sungguh dapat saling menguatkan sehingga tugas yang diemban dapat tercapai dengan baik.

Hari ini, kita memperingati Santo Barnabas, Rasul. Dialah yang menjadi partner dan teman bagi Paulus. Barnabaslah orang yang bisa menerima Paulus sesudah ia bertobat.

Saulus yang pada awalnya adalah pengejar pengikut Kristus, di Damaskus, ia “ditangkap” oleh Kristus. Ia berbalik menjadi percaya.

Tentu saja Jemaat Perdana tidak mudah menerima dia begitu saja. Paulus pulang kembali ke Tarsus. Ia tidak langsung bergabung dengan Petrus dan teman-temannya ke Yerusalem. Paulus tidak langsung diterima begitu saja.

Masih ada “perasaan” curiga dari jemaat, seperti yang dikatakan Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudusMu di Yerusalem”.

Jemaat perdana tidak percaya bahwa Saulus bertobat.

“Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?”

Dalam situasi tidak dipercaya, dicurigai dan dijauhi jemaat, Barnabas datang mencari Paulus. Barnabaslah orang yang bisa menerima dan membesarkan hati Paulus sehingga mereka menjadi partner yang mendukung Paulus mewartakan Injil Yesus Kristus.

Kita bisa belajar dari kebesaran hati Barnabas. Jika Barnabas tidak mau menerima Paulus, sejarah gereja pasti berbeda.

Kita membutuhkan Barnabas-Barnabas untuk membangun gereja. Kita tidak boleh curiga dan berprasangka buruk lebih dulu. Kita jauhkan sikap menghakimi atau mengecap jelek terhadap orang lain. Orang banyak awalnya mencurigai Saulus, tetapi Barnabas mencari dan melihat segi positifnya sehingga mereka menjadi partner yang handal dalam pewartaan iman.

Burung gereja bermain dengan burung gelatik
Mereka terbang di bubungan Bait Suci
Agar kita mampu menjadi parter yang baik
Jangan mudah menilai jelek dan menghakimi

Berkah Dalem,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here