Pemerintah Kota Manado menggelar acara Manado Fiesta 2019, dari 27 Juli hingga 4 Agustus 2019. Acara pembukaan berlangsung di halaman Pohon Kasih Mega Mas, Manado, pada Sabtu (27/7/2019), yang diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh para pemuka agama di kota Manado.
Dalam sambutannya, Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut berharap perayaan ini bisa menjadi daya tarik wisatawan. Manado sebagai tempat ramah dan damai sehingga menjadi tempat pertemuan masyarakat lokal maupun bangsa luar dari Eropa, Timur Tengah dan Asia, terbukti dengan hadirnya belasan duta besar diacara Manado Fiesta, ” Kami terus menjaga kerukunan yang sudah diwariskan turun temurun,” kata Vicky.
Kota Manado sebagai rumah besar, dari berbagai latar belakang, suku, agama, budaya dan golongan. Agama Katolik, Kristen Protestan, Islam, Budha, Hindu dan Kong Hu Chu, hidup berdampingan rukun dan damai. “Torang Manado torang rukun,” ucap dia.
Toleransi terbukti ketika umat Katolik merayakan hari besar Natal dan Paskah, umat Islam turut menjaga keamanan di sekitar Katedral Hati Tersuci Maria, Manado. “Mereka berjaga dengan suka cita, karena masyarakat Manado, masyarakat yang rukun dan bersahabat, ” ujar Oktovianus Lapian dari OMK Katedral.
Beberapa acara talk show gereja sering digelar, dengan mengundang dari berbagai macam lintas agama, juga berbagai kegiatan sosial, seperti mengunjungi beberapa panti asuhan yang kerap dilakukan oleh warga Katolik dengan membawa serta anak-anak dan remaja SEKAMI (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner). “Supaya anak-anak terbiasa dengan sifat memberi, mengasihi, menghormati dan belajar hidup toleransi beragama sejak kecil, ” kata Suster Jeanette Tumuyu JMJ, Direktris Diosesan KKI Keuskupan Agung Manado.
Semoga kerukunan dan toleransi hidup beragama di Manado bisa terjaga selamanya dan menjadi contoh untuk kota lainnya di Indonesia.