Lentera Keluarga – Menerima Firman Kebenaran

0
379 views

Tahun C-1. Pekan Biasa XX
Minggu, 18 Agustus 2019. 
Bacaan: Yer 38:4-6,8-10; Ibr 12:1-4; Luk 12:49-53.

RENUNGAN: 

Pewartaan Yeremia mengenai kejatuhan kota adalah benar adanya,. Bagi beberapa orang sepertti Sefaca, Gedalya, Yukha dan Pasyur  yang “harus optimis” kata-kata Yeremia itu melemahkan mental prajurit dan rakyat.  Oleh karena itu mereka atas izin Raja Zedekia untuk menindak Yeremia. Mereka memasukkan Yeremia ke dalam sumur. Namun kebaikan hati Ebed Melekh, ia melunakkan hati Raja dan mengangkat Yeremia dari sumur. 

Kebenaran adalah sebuah kebenaran yang harus kita terima suka ataupun tidak suka. Kadang kebenaran itu membawa sukacita tetapi kadang pula dukacita dan tidak terkesan tidak “positif atau optimis”.  Kebenaran mengenai sakit, nilai test, penerimaan kaul, sah/tidaknya sebuah perkawinan, perutusan/tugas, kondisi perkawinan aktual, kematian anggota keluarga yagn dikasihi, proses hukum dll. Benar, bahwa kadang kita perlu memperhatikan ketahanan mental orang untuk mencari cara dan waktu yang baik. Bagi jiwa kita yang lemah, kebenaran mengenai yang tidak baik/tidak diharapkan itu meruntukkan hiduo kita; dan kita dengan serta merta menyalahkan orang yang menyatakan kebenaran.  Tetapi bagi jiwa yang kokoh, kebenaran walaupun itu pahit diterima dengan lapang dada dan sikap positif serta instropeksi diri. 

Janganlah salahkan pewarta atau imam yang mewartakan kebenaran firman Tuhan ketika firman itu mengupas dan menelanjangi hidup anda. Terimalah setiap firman Tuhan dengan lapang dada, taat dan instrospeksi diri. Tuhan tidak pernah mencemooh dan mempermalukan kita; Ia ingin kita menjadi semakin baik dan hidup benar dan bahagia.  

Kontemplasi:

Gambarkan sikap keempat pemimpin pasukan dan sikap Ebed Melekh dapat menanggapi kebenaran firman Tuhan. 

Refleksi:

Bagaimanakan reaksiku ketika orang menyatakan kebenaran mengenai hidupku? Apakah aku menolak kebenaran dan memusuhi pembawa pesannya ataukah aku menerima sebagai kesempatan instrospeksi di hadapan Tuhan? 

Doa:

Ya Bapa, setiap firmanMu yang Kausampaikan bukan untuk mempermalukan kami, tetapi Engkau menghendaki kami menjadi semakin baik dan hidup benar di hadapanMu. Amin. 

Perutusan:

Dengarkanlah sebuah teguran firman Allah dengan kesiapan dan kelapangan hati, sebagai sarana bagi anda untuk bertumbuh lebih lagi. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here