SANTO Agustinus lahir di Tagaste, sekarang Souk Ahras, Afrika Utara, 13 Nopember 354. Ibunya St. Monika seorang Kristen yang taat dan ayahnya seorang kafir. Dia sungguh dipengaruhi oleh ayahnya yang kafir.
St. Agustinus seorang yang cerdas dan ahli retorika. Persahabatannya dengan uskup Ambrosius memberikan perubahan dalam hidupnya. Suatu hari Agustinus mendapat bisikan suara anak-anak untuk membaca Kitab Suci: “Ambil dan bacalah!.
Dia kemudian jadi imam tahun 391. Tahun 395 dia dipilih hadi Uskup di Hippo. Tanggal 28 Agustus 430 dia meninggal. Saat ini jenazahnya dimakamkan di Basilika St. Petrus.
Ada dua bagian kecaman Yesus, pertama dikaitkan dengan sikap munafik yang lebih mementingkan hal lahiriah saja. Orang munafik dilukiskan dengan makam yang tampak indah, tetapi isinya tulang belulang.
Kecaman kedua terkait keterlibatan dalam hidup. Banyak yang suka menonton dan kritik, tetapi tidak mau terlibat dalam hidup bersama. Hidup para nabi menjadi contohnya. Kritik dan kecaman Yesus ini ditujukan juga buat kita.
Penonton itu kelihatan lebih pandai dari pinggir lapangan, tetapi tak bisa apa saat di tengah lapangan. Demikian juga dalam hidup beriman. Ada banyak yang suka mengkritik kehidupan bersama dan kebijakan, tetapi tidak mau memberi diri dan terlibat dalam kebersamaan.
Doaku: Ya Tuhan Yesus, semoga hari ini, saya sungguh memberi perhatian kepada sesama.
