Pelita Hati: 25.09.2019 – Mempertanggungjawabkan Panggilan

0
255 views

Bacaan Lukas 9:1-6

Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,  kata-Nya kepada mereka: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.” Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

Sahabat-sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini mengisahkan tentang panggilan dan perutusan dua belas murid. Ada beberapa pesan keutamaan yang dapat kita renungkan, yaitu:

  1. Tugas utama para murid adalah mewartakan Kerajaan Allah. Tuhan memperlengkapi mereka dengan kemampuan untuk melakukan pengusiran setan dan penyembuhan sakit penyakit.
  2. Yesus menyampaikan sejumlah larangan yang harus dihindari oleh para murid, yaitu tak boleh membawa bekal seperti makanan dan uang, tongkat dan pakaian. Mengapa? Para murid harus fokus pada tugas perutusan dan tak boleh diganggu oleh aneka bekal dan urusan pribadi. Komitmen seorang murid harus  fokus pada tugas perutusan yang pokok atau utama, tak sibuk mengurus kepentingan dan kebutuhan pribadi. Dalam melaksanakan tugas perutusan harus percaya bahwa kebutuhan hidup kita percayakan pada penyelenggaraan Tuhan melalui kebaikan orang.

Sahabat terkasih, 

Setiap dari kita, apa pun tugas dan panggilannya memiliki tanggungjawab untuk mewartakan kerajaan Allah. Rasul Paulus mengartikan bahwa “Kerajaan Allah itu bukan soal makan dan minum, tetapi tentang kebenaran, damai sejahtera dalam terang Roh Kudus” (lih. Rom 14:17). Jadi setiap dari kita wajib untuk menghadirkan damai-sejahtera itu di mana pun dan kapan pun. Selanjutnya, kita harus fokus pada tugas utama perutusan kita. Bagi yang hidup berkeluarga harus fokus pada tanggungjawab menghadirkan damai-sejahtera di keluarga. Banyak yang demi mengejar karir melupakan kebersamaan dalam keluarga, terutama melalaikan tugas sebagai pendidik pertama dan utama bagi iman anak-anak mereka. Bagi yang menghayati hidup bakti atau panggilan khusus sebagai biarawan-biarawati juga harus fokus menjalin intimitas dengan Tuhan. Jangan sampai karena terlena dengan kesibukan pelayanan hingga melupakan doa dan hidup rohani yang menjadi sumber kekuatan hidup rohani. Marilah kita awali hari ini dengan mendekatkan diri kepada Tuhan agar selalu diberi kekuatan menjalani tugas perutusan kita masing-masing.

Burung Merpati burung Dara,
terbang membawa kabar berita.
Jadilah pewarta Kabar Gembira,
hidup penuh sukacita.

Taman Doa Maria “Ratuning Katentreman lan Karaharjan”, Gantang.
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here