PUBLIK pembaca teks di jalur medsos mudah sekali sekali terkecoh.
Termasuk Umat Katolik yang dengan gampang dan semangat suka menyebarkan foto dengan konten keterangan berita yang “salah”.
Alias antara paparan fakta visual berupa foto dengan keterangan peristiwa yang sebenarnya tidak “nyambung”. Tapi, entah dengan alasan apa, dibuatlah seakan-akan “nyambung”.
Begitu muncul di jalur medsos, maka berita foto yang tidak “nyambung” dengan paparan keterangan foto peristiwa itu langsung menjadi “heboh”. Seakan-akan mau melahirkan “dentuman” kekagetan.
Padahal, “berita” foto itu masuk kategori hoaks alias bohong atau palsu.
Redaksi menghubungi Romo Markus Solo SVD di Kantor Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama yang sangat mengenal “Dunia Arab” dan masyarakatnya.
“Saat ini tidak ada gereja resmi di Arab Saudi dari denominasi-denominasi agama Kristen. Sejumlah kecil orang Kristen di Arab Saudi bertemu di ruang obrolan chat melalui internet dan/atau melakukan pertemuan pribadi saja,” demikian Romo Markus menerangkan konteks umum.
Tidak pernah menjadi “gereja”
Menurut Pihak Perlindungan Warisan Arsitektur Jeddah dan Kotamadya Jeddah, memang ada sebuah rumah yang sudah lama ditinggalkan di Distrik Al-Baghdadiyya. Namun, rumah itu tidak pernah menjadi Gereja Anglikan.
“Namun, pada 1930 memang ada pemakaman non-Muslim di Jeddah,” demikian tulisnya.
Kebiasaan di sana
Pemerintah Arab Saudi memang mengizinkan orang-orang Kristen untuk memasuki negaranya sebagai pekerja asing untuk jangka waktu tertentu.
Tetapi juga menjadi sangat jelas dan sudah menjadi “pengetahuan umum” bagi mereka, bahwa pemerintah sama sekali tidak mengizinkan mereka boleh mempraktikkan keyakinan mereka secara terbuka.
Karena itu, jelas Romo Markus, orang-orang Kristen dari manca negara yang bekerja di Saudi Arabia itu pada umumnya hanya beribadah secara tertutup di rumah-rumah pribadi.
Barang-barang atau hal-hal milik agama lain –selain Islam– dilarang. Ini termasuk Alkitab, salib, patung, ukiran, barang dengan simbol-simbol agama, dan lain-lain. Demikian tambah Romo Markus.
Mencari sensasi
Penyebaran foto hoaks disertai keterangan peristiwa yang kontennya palsu itu tentu hanya akan menuai sensasi. Dan mungkin hal itu pula yang ingin diinginkan oleh penyebar konten berita hoaks tersebut.
Dua gereja sebagaimana tersaji dalam foto-foto itu memanglah Gereja Katolik.
Tetapi tidak berlokasi di Arab Saudi, melainkan di Ibukota Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Dan satunya lagi adalah Gereja Koptik Abu Serge di Kairo, Mesir.
Jadi, sekali lagi, foto-foto itu bukan gereja di Arab Saudi.
Ref: St Paul’s Church Abu Dhabi – in pictures.