MENURUTMU, siapakah Aku ini? Pertanyaan Yesus kepada para murid itu sekarang juga ditujukan kepada kita. kalau kita ditanya siapakah Yesus bagi kita, apa pendapat kita?
Kalau Petrus bisa merumuskan secara pribadi, “Engkaulah Kristus dari Allah? Lalu menurut kita siapakah Yesus itu?
Petrus memberi gelar atau sebutan Yesus sebagai Kristus atau Mesias pasti karena mempunyai pengalaman pribadi dengan Yesus.
Kalau hanya mengikuti orang banyak, dia bisa menyebut, “Yohanes Pembaptis yang bangkit, Elia yang hidup kembali atau salah seorang nabi dari zaman dahulu.”
Petrus tinggal copy paste saja. Tetapi dia menyebut lain dari pendapat orang banyak.
Keyakinan yang kokoh itu didasari oleh hubungan pribadi yang mendalam. Petrus melihat karya dan sabda Yesus sebagai perwujudan Mesias yang sudah hadir di dunia. Lukas menempatkan pengakuan iman Petrus ini ada di tengah Injilnya.
Apa yang sudah disampaikan oleh Malaikat Gabriel di awal, bahwa Maria akan mengandung Sang Mesias, kini sudah diakui kehadiranNya oleh para murid, khususnya Petrus. Pengakuan Petrus ini nanti akan ditegaskan lagi di akhir Injilnya oleh Yesus sendiri ketika Dia berkata kepada dua orang murid yang pulang ke Emaus, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.”
Lukas mengajak pembacanya untuk berproses seperti Petrus, berani menyimpulkan secara pribadi siapakah Yesus bagi hidup kita. kalau iman kita kuat seperti Petrus, maka kendati menghadapi kesulitan dan tantangan seberat apapun, tidak akan goyah. Iman Petrus Sang Batu Karang sungguh kuat, maka Yesus mempercayakan jemaatNya dibangun di atasnya. Sekuat apakah iman kita? apakah kita bisa merumuskan sendiri siapakah Yesus bagi diri kita?
Ke Banyuaeng lewat Pokoh
Untuk melihat bunga yang sedang merekah
Kalau kita mempunyai iman yang kokoh
Badai apa pun tak bikin goyah
Cawas, suatu malam yang indah