BERSYUKUR atas kebaikan Tuhan yang kita terima dalam hidup mesti menjadi bagian dari hidup kita. Bersyukur membantu orang untuk senantiasa bertahan dalam hidup ini.
Seorang bapak yang sukses selalu mengeluh dalam hidupnya. Apa-apa saja ia keluhkan, seolah-olah ia tidak punya sesuatu pun untuk melanjutkan perjalanan hidup ini.
Di pagi hari, ia mengeluh sarapan yang tidak enak dan tidak sesuai dengan seleranya. Ia sering menyalahkan istrinya.
Pada siang hari, ia mengeluh tentang para karyawannya yang tidak becus di matanya. Padahal mereka telah bekerja keras demi kemajuan usaha-usahanya.
Pada malam hari, ia mengeluh kepada istrinya tentang anak-anaknya yang kurang mendapatkan perhatian dari dirinya.
Keluhan-keluhan seperti itu selalu terlontar dari mulutnya.
Suatu hari, isterinya merasa bosan mendengar keluhan-keluhannya. Dalam benaknya, isterinya berpikir bahwa keluhan-keluhan itu seperti orang yang sedang sakit yang mesti makan obat tiga kali sehari. Bahkan keluhan-keluhannya sudah terlalu berlebihan dan berkali-kali.
Isetrinya berkata, “Bapak ini kurang bersyukur atas kebaikan yang Tuhan berikan. Kita punya segala yang kita butuhkan. Seharusnya bapak tidak perlu mengeluh atas kekurangan-kekurangan yang ada.
Tetap semangat
Pantaskah kita mengeluh? Padahal kita telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah kita berkeluh kesah? Padahal kita telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan kita untuk membenahi segala sesuatu yang kurang beres.
Apakah kita bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? Lantas menyingkirkan beban dan tanggungjawab kita?
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk senantiasa bersyukur atas hidup ini. Orang yang mampu bersyukur itu orang yang menerima hidupnya apa adanya. Orang yang tidak mau mengeluh atas apa yang diperoleh melalui hasil karyanya. Orang seperti ini menjalani hidup ini tanpa beban. Orang seperti ini adalah orang yang bahagia.
Janganlah kekuatan yang ada pada diri kita, terjungkal karena kita berkeluh kesah. Tegarkan hati. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya, karena kita tidak tahu jawaban dari masalah yang kita hadapi.
Karena itu, jangan biarkan kelelahan menghempaskan keunggulan kita. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Sebenarnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding kita.
Sayang, suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali.
Tetap semangat, sahabat-sahabat. Tuhan memberkati.
