Renungan Harian Jumat, 6 Des 2019

0
711 views
Ilustrasi: Yesus menyembuhkan orang buta. (Ist)

Mat. 9:27-31

Ketika saya berkarya di sebuah paroki, ada anak yang mengalami keterbatasan penglihatan, tetapi jago main organ. Saya kagum dengan kemampuan dan ketajaman feeling anak ini. Ketika mendengar lagu baru yang belum dilatih sekali pun, lewat pendengarannya ia mampu membidik nada dengan tepat.

Bagi saya, secara fisik anak ini memang terganggu penglihatannya, namun mata batin dan mata hatinya sangat tajam. Mata hati anak ini jauh lebih tajam dibanding dengan orang yang normal secara fisik.

Bacaan injil pada hari ini bercerita tentang Yesus yang menyembuhkan dua orang buta.

Bagi saya yang menarik dari kisah penyembuhan ini adalah, bahwa dua orang buta itu telah mengikuti Yesus sambil berseru-seru, “Kasihanilah kami, hai Putera Daud.”

Dalam keadaan buta tetapi mereka tahu siapa yang mereka ikuti. Tampaknya mata iman kedua orang buta ini ternyata telah lebih dahulu melihat Yesus dan percaya kepada-Nya sebelum mata jasmaninya terbuka.

Kedua orang buta yang disembuhkan oleh Yesus sungguh-sungguh mempunyai iman yang tulus dan teguh. Karena ketulusan dan keteguhan imannya itulah mereka disembuhkan dari kebutaannya.

Maka marilah kita bersyukur kepada Tuhan. Kita dianugerahi rahmat kesehatan, mata fisik kita normal, bisa melihat yang indah indah. Namun kita yang mempunyai mata fisik normal, kadang malah mata batin kita buta.

Kadang kita tidak mempunyai kepekaan ketika melihat penderitaan sesama kita. Kita membutakan mata hati kita.

Mari kita datang kepada Yesus dan berseru, “Yesus Putera Daud kasihanilah aku.” Yesus Putera Daud bukalah mata batinku.

Tuhan mengabulkan doa permohonan anda.@diopr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here