Yes 40: 1-11 dan Mat 18: 12-14
Melalui nabi, Allah berseru:”Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan…”
Tuhan selalu setia bersama umat-Nya dalam perjalanan melintasi padang gurun kehidupan.
Ini exodus kedua, bukan dari Mesir menyeberangi laut merah dan melintasi padang gurun menuju Kanaan, melainkan dari Babilonia menuju Yerusalem.
Allah yang setia itu, menuntut juga sikap setia umat pilihan-Nya dan kita semua saat ini. Jika tidak setia, kita akan binasa. Karena manusia itu sementara hidupnya, seperti rumput dan bunga di padang. Allah yang setia itu mesti diwartakan kepada semua orang. Allah adalah gembala agung yang menuntun semua orang menuju keselamatan abadi.
Janji keselamatan Allah yang disampaikan oleh nabi, mendapat pemenuhannya dalam diri Tuhan Yesus sendiri. Dia datang untuk mencari domba yang tersesat, dan menghantarnya pulang dalam persekutuan kasih Allah.
Natal mengundang kita untuk berkumpul, pulang dalam persekutuan. Pulang dalam persekutuan adalah sebuah sikap tobat.
Menyambut kelahiran Yesus dengan sikap tobat, adalah bentuk jawaban kita atas seruan nabi untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan di padang gurun kehidupan kita.
Keselamatan yang dari Allah akan terasa, ketika kita membuka tempat di hati kita bagi Dia.
