Menyambut Tuhan Dengan Ketulusan Hati, Yer 23: 5-8 dan Mat 1: 18-24

0
1,107 views
Santo Yusuf

INabi Yeremia meramalkan kedatangan Tunas Adil bagi Daud. Nama Tunas Adil dihubungkan dengan pemulihan bangsa Israel. Tunas Adil bertumbuh dari tunggul Isai, sisa murni dari pohon keluarga raja Daud.

Tunas Daud menjadi nama Mesias yang akan datang, yang menebus seluruh bangsa dari perbudakan dosa. Situasi damai sejahtera dilukiskan dengan ungkapan: sampai semua orang dapat duduk di bawah pohong anggur dan pohon ara.

Situasi damai sejahtera abadi baru terasa, ketika Kristus hadir, sang Tunas Adil bertumbuh dalam diri Yesus Kristus.

Kehadiran Yesus Almasih mesti diterima dengan hati yang penuh cinta dan dengan ketulusan hati. Tokoh yang bisa menjadi teladan ketulusan hati adalah Santo Yosep, bapak pelihara Yesus.

St. Yosep itu orang yang tulus hati. Dia bisa menghadapi misteri dengan khidmat dan hormat, dapat menghormatinya dengan taat kepada Tuhan, yang melalui malaikat meminta Yosep mengambil Maria sebagai istrinya.

St. Yosep menerima misteri kelahiran Yesus sebagai misteri cinta Allah. St. Yosep taat kepada Allah tanpa kata, tetapi selalu sedia, bertindak sewaktu-waktu tanpa menghitung kesulitan dan resiko dalam kenyataan hidup kita.

Bagaimana dengan kita? Sering kita menerima realitas hidup, tugas dan kepercayaan dengan keluhan, tidak tulus dan sering penuh perhitungan intung rugi.

Hari ini, mari kita belajar dari St. Yosep sebuah ketulusan hati tanpa perhitungan, sebuah ketaatan tanpa kata dan keluhan.

Mari kita siap menerima Yesus dengan hati yang tulus seperti ketulusan hati Santo Yosep.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here